Manusia umumnya
cenderung untuk berpikir dalam konteks material, apa yang nampak terlihat saja,
seperti; harta, kekayaan, jabatan, pangkat, kekuasaan, dsb. Sebenarnya hal yang wajar saja, namun perlu
bijak dalam menyikapinya agar tidak malah terjebak didalamnya.
Seperti di
lingkungan kerja, misalnya; Seorang pejabat/ atasan tentu punya kuasa untuk
memerintah, memberi penghargaan sekaligus punishment kepada anak buahnya. Seorang
pejabat yang bijak tentu akan mempertimbangkan banyak hal dan masukan sebelum mengambil
keputusan. Sangat disayangkan apabila terjadi keputusan dengan hanya
mengandalkan kuasa jabatannya saja tanpa mempertimbangkan hal-hal lain, yang efeknya
menimbulkan terganggunya suasana yang solid, kondusif, bahkan menimbulkan pertanyaan
dan kegundahan bagi anak buahnya,
Ada istilah a Leader as a Father, seorang pemimpin
tentunya seperti ayah yang menyayangi anak-anaknya. Ketika ada peluang untuk memberi penghargaan
kepada anak buahnya... namun keputusannya malah memberikan ke orang lain, ini
tentu perlu dipertanyakan atas keputusannya itu. Why?
Di sisi lain
anak buah tentu berharap dapat mendapat pengakuan dan pengharagaan dari hasil
karyanya selama ini. Tetapi apa daya hal
penghargaan adalah keputusan mutlak atasan dan bukan hak bawahan. Antara rasa
dan logika muncul dan terjadi benturan memunculkan sebuah pertanyaan.... kenapa bisa
terjadi spt ini?
Seorang
bawahan, mungkin adalah orang-orang yang “terpinggirkan” atau “wong cilik” yang
kadang harus mengalah kepada mereka yang berkuasa. Tapi pernahkah kita
berpikir bahwa justru dengan keberadaan kita saat ini kita bisa bersyukur,
mensyukuri berkat Tuhan, seperti; ketenangan, rasa damai, hati yang suka-cita,
kesehatan, tidur pulas, masih punya waktu dan energi untuk dialihkan ke hal
positif lain. Seberapa berkah Tuhan itu mungkin nilainya “lebih” dari sekedar penghargaan/promosi
jabatan yang tentunya mempunyai konskuensi bertambahnya tanggung jawab dan beban
kerja yang lebih berat.
Langit tak
selalu biru... demikian juga hidup kita.. tidak selamanya mulus seperti yang
kita inginkan dan harapkan. Yang bisa
kita lakukan adalah bersyukur dengan keberadaan dan keadaan kita, seraya tetap
selalu berharap dan berdoa kepada yang kuasa agar diberikan yang terbaik bagi
kita. Keep & be grateful guys..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar