Saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus,
Setiap
kita tentu punya pergumulan masing-masing. Pergumulan saya kali ini adalah
tentang penyakit yang saya derita sampai saat ini. Ceritanya begini:
Sabtu
25 Mei 2019, sore hari saat mau menghadiri persekutuan gabungan Komparen
(Komisi Pemuda Remaja) Klasis Sukoharjo di GKJ Tawangsari, Sukoharjo, krn
kebetulan saya perwakilan Komisi Pembinaan Warga Gereja (PWG) Klasis Sukoharjo. Waktu itu sekitar jam 3 sore, habis mandi
kemudian hendak salin baju dan celana, tetapi ketika mau pakai celana kok
sedikit bermasalah/susah dan mulailah kepala saya pusing berat sekali, mulut juga menyusul pelo kalau dipakai bicara dan
malam harinya tangan kiri saya juga bermasalah seperti keple. Akhirnya pagi harinya, Minggu 26 Mei 2019 saya dibawa ke IGD RS Indriati Solo Baru.. disana dilakukan cityscan dan torax. Dari analisa dokter disana, saya didiagnosis terkena Stroke. Ada pembuluh darah yang menuju
otak kanan saya tersumbat sehingga menyebabkan bengkak dan asupan aliran darah terhambat. Begitu mendengar penyakit itu, agak shock saya.
Mungkin disebabkan karena seringnya saya mengalami vertigo, ya.. dalam
bulan-bulan terakhir ini frekuensinya keserang vertigo bertambah sering, atau karena
pola makan saya yang kurang terseleksi (makan apa saja), atau psikis
pikiran-pikran yg masih ruwet belum tersolusikan, saya tidak tahu penyebab
pastinya.
Setelah
itu saya harus opname di rumah sakit itu,
selama 4 hari dan ditangani secara intensif oleh dokter ahli syaraf (neurolog) dan
harus minum banyak obat. Hari
pertama, praktis saya tidak bisa apa-apa, saya tergantung dan menyusahkan orang
lain dalam hal ini istri saya, mulai dari mandi, bab, makan, dsb. Hari-hari selanjutnya demikian juga, baru pada
hari ke 3, saya bisa mandiri, sudah bisa mandi sendiri dsb. Hari ke 4, saya sdh diijinkan
pulang untuk rawat jalan. Dan hari- hari
selanjutya bedrest di rumah. Selama
beberapa hari di rumah ada progress pemulihan, bahkan saya sudah bisa
jalan-jalan dan spedaan di sekitar rumah.
Namun,
Jumat 8 Juni 2019 pagi hari saat mau ritual pagi, mandi, sikat gigi dan kumur-kumur..
ternyata airnya di mulut saya bocor dan agak aneh karena setelah saya keluarkan
kok miring ke kanan semprotannya. Buru-buru
saya panggil istri, ternyata muka saya tidak simetris lagi, ketarik di sisi
kanan wajah saya. Saya dibawa lagi ke IGD,
dan disana dianalisa dan terdiagnose kena penyakit Bells-Palsy (lumpuh syaraf
wajah separo). Derita saya tambah lagi..
Saya hanya dikasih obat jalan dan besok harinya harus kontrol ke dokter
ahli syaraf (neurolog) lagi.
Hasil konsultasi
dengan dokter neurology, malah dokternya agak heran, “kok bisa spt ini?” setelah itu ditanya macem-macem; apakah
sering kena AC, kipas angin, tidur di lantai dsb. Dan kujawab tidak semuanya…. Akhirnya penyebabnya
tidak diketahui (Idiopatik istilah medicnya) dan harus konsultasi ke dokter
rehab medic.
Esok
harinya saya konsul ke dokter rehab medic dan diharuskan menjalani fisioterapi
setiap hari selama seminggu. Tindakan
fisioterapi dengan diberi Infra Red dan massage di wajah yang terkena penyakit
itu, juga diberi tugas untuk terapi sendiri di rumah, seperti; angkat alis ke
atas, tarik mulut ke samping sambil senyum, manyun sperti niup lilin semuanya
dilakukan dalam hitungan detik 10 kali diulang 5 kali. Disarankan juga terapi dg mengunyah permen
karet.
Namun
apa yang terjadi.. derita saya belum selesai. Kamis13 Juni 2019 pagi hari saya
harus dibawa ke IGD lagi krn saya mengalami cegukan 3 hari berturut-turut
sebelumnya gak kunjung reda. Analisa dokter IGD; karena efek ngunyah permen
karet, sehingga menimbulkan udara keluar masuk lewat diafragma antara rongga dada
dan perut yang memunculkan cegukan tadi.
Saya diberi obat dan disuruh pulang.
Derita
saya belum selesai, efek dari minum obat cegukan tadi menagkibatkan drop tensi
saya menjadi 103-54. Yang menyebabkan tubu saya lemes banget, sempat jatuh dan
memecahkan gelas yang saya bawa saat hendak minum. Saya setengah pingsan… lemas sekali.
Berjalannya
waktu, dan menjalani terapi terus... maka terjadi recovery, puji Tuhan ada progress pemulihan atas penyakit saya. Saat
konsul ke dokter rehab medic lagi, kondisi saya mengalami perbaikan dari score 48
menjadi 59.
Hari Senin, 17 Juni 2019, saya
coba masuk kerja hingga sampai saat ini. Ada progress pemulihan saya rasakan dari hari ke hari. Wajah saya sudah
agak simetris lagi demikian juga pusing di kepala saya sdh agak berkurang
walaupun belum sempurna betul. Namun ada
efek lagi; beberapa hari ini mengalami sulit tidur, bahkan 2 hari ini belum
tidur, dan sulit untuk tidur. Deritaku
belum selesai ternyata. Sehingga
mengakibatkan tensi menjadi tinggi lagi.
Saya
hanya berdoa kepada Tuhan, sembuhkan dan pulihkan aku Tuhan… tugasku masih
banyak dan belum selesai. Kurenungi
peristiwa ini, Tuhan pasti punya rencana atas penyakit yang saya derita ini,
paling tidak saya harus memperbaiki pola hidup, pola makan yang lebih baik dan
sehat, terselesksi dan tidak makan semabarang lagi, menjaga waktu istirahat juga penting. Pastinya semakin dekat
dengan yang memberi hidup dalam doa dan pengharapan untuk sembuh
Seperti
firman Tuhan dalam Yeremia 30:17a bahwa Tuhan akan mendatangkan kesembuhan bagi
kita, Tuhan akan mengobati luka-luka kita.
Tuhan punya rencana yang indah bagi kita atas setiap pergumulan kita. Amin.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar