Bagi yang seangakatan saya atau kakak2 saya, tentu menyadari
tak terasa kita ini sudah tua dan semakin tua saja. Seiring dengan itu seharusnya
juga semakin bijak, arif, sabar dalam menghadapi setiap permasalahan hidup kita. Namun tak dipungkiri ketika umur semakin tua
dan raga mulai menurun kekuatannya, yang kemudian dibarengi dengan munculnya bermacam2 keluhan spt; sulit tidur, cepat lelah, penglihatan
mulai kabur, cepat tersinggung, dsb. maka perasaan kita mulai peka dalam menghadapi setiap persoalan2 hidup itu.
Ketika keluhan2 itu muncul,
tentunya menganggu dalam aktifitas juga menurunkan performansi kita. Kadang ketika hal
itu mulai terjadi, terlebih saat kita dihadapkan pada tugas permasalahan yang sedikit
agak sulit/berat untuk kita selesaikan.. maka respon pertama yang timbul adalah
emosi, emosi yang cenderung menjurus ke sifat defensif, tidak suka diganggu,
atau marah jika ditekan. Ketika permasalahan
itu seolah menjadi beban dan seolah taktersolusikan, maka hal ini bisa menjadi bibit
emosi kita.
Saudara,
Jangan
biarkan emosi itu berlarut2 menyelubungi kita, bisa jelek akibatnya. Di
banyak kasus, akibat emosi yang demikian akan merusak hidup kita, baik secara
fisik maupun psikis.
Lalu, bagaimana menyikapi dan bagaimana pula mengelola
emosi ini? Banyak teori dari buku2
bagaimana mengelola emosi dari pakarnya yang bisa kita baca dan pelajari. Namun akan lebih baik apabila kita mempelajarinya dari Alkitab terlebih dahulu.
Sebagai anak2 Tuhan semestinya kita bijak dalam
menyikapi setiap persoalan, setiap pergumulan hidup. Dalam Alkitab, kita bisa belajar tentang bagaimana
mengelola emosi seperti ini. Coba buka kitab Filipi 4:4-7. Paulus menulis
sewaktu ia di penjara. Ia mempunyai alasan kuat untuk berkecil hati, tetapi ia
berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam
Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! ... Janganlah hendaknya kamu
kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus."
Membaca atau mendengar ayat ini rasanya
sejuk di hati, tetapi sebetulnya sulit lho melakukannya! Menyuruh diri kita untuk tidak cemas, tidak
marah, atau tidak kuatir bahkan disuruh bersuka cita sementara situasinya berkebalikan
dan tidak mendukung untuk itu. Misalnya,
saat kita sedih lalu kawan kita mengatakan, "Kamu tidak perlu sedih."
Apakah kita bisa seperti itu, malik
grembyang langsung gembira? Perasaan tidak
bisa serta merta berubah/ diubah, sedih jadi gembira atau sebaliknya secepat
itu, perlu waktu dan proses.
Btw, teladan Rasul Paulus ini perlu
kita contoh, dalam kondisi ia dipenjara bahkan terancam hukuman mati, ia masih
memberi nasehat kepada orang2 Filipi
untuk bersukacita dan tidak usah kuatir, ia memberi tahu apa yang perlu mereka
kerjakan, “Nyatakanlah keinginanmu dalam Doa dan naikkanlah ucapan syukur, maka
akan timbul damai sejahtera ada padamu.”
Ya.. dalam doa kita bisa mengucap
syukur, kemudian rasa syukur yang timbul dari pikirian yang jernih ini kita
nyatakan dalam hidup keseharian kita baik kepada Tuhan maupun sesama. Rasa syukur ini dapat mengubah sudut pandang
kita pada situasi apapun. Bila kita bersyukur, kita bisa berhenti untuk melihat
pada persoalan2 kita saja, tetapi bisa melihat dan memperhatikan berkat2 Tuhan yang
Ia berikan kepada kita. Bila kita bersyukur dengan tulus dan dengan kesungguhan
hati, semestinya permasalahan emosi tidak akan muncul sedemikian.
Ada nasehat “Berdamailah dengan hati sendiri” Walaupun prakteknya susah untuk dilakukan,
tapi mari kita mencobanya seraya memohon pertolongan Tuhan agar senantiasa kita
dimampukan untuk mengendalikan emosi kita dan menjadikan itu sebagai bagian
dari berkatNya. Amin.
Mari kita pujikan “Kula pitados ing
Gusti”
Yen atimu kroso ora tentrem awan bengi ora bisa meremAja nganti kowe njur salah dalan bingung pikiran lunga saparan paran
Raja brana ra marakke ayem pangkat mulyo ra ndadekke tentrem
Ngelingana donyane kebak godha sapa lena uripe bakal cilaka
Reff :
Nderek Gusti Yesus ati ayem dalan padhang pikiran dadi tenang
Nderek Gusti Yesus ati tentrem sapa wonge sing ngandel lan pracaya
https://www.youtube.com/watch?v=DxK7VTBzDO8
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar