Akhir2 ini terjadi booming batu
akik, barang ini banyak dibicarakan dan dicari orang, juga banyak diulas di
media cetak, media sosial dan media elektronik lainnya. Banyak pameran2 batu
akik diselenggarakan, orang berjubel
mengunjunginya, penuh sesak suasananya. Demikian juga toko2 asesoris, perhiasan yang
menjual batu akik ini pasti penuh dengan orang2 yg ingin membelinya.
Fenomena demikian ini mirip2 ketika
terjadi trend tanaman jemani, gelombang cinta, adenimum, juga lovebird beberapa waktu lalu. Ini membuktikan hebatnya marketing, bagaimana
orang membikin strategi marketing suatu barang/produk dan berhasil masuk ke benak pasar
dan membuat pasar menjadi booming, menjadikan suatu produk menjadi sangat tinggi
harganya dibanding sebelumnya, bahkan kadang pasar meresponnya dengan tidak
masuk akal (semacam histeria pasar). Padahal kalau dipikir lebih jernih..
produknya ya.. itu2 saja, sebelumnya juga sdh ada dan biasa2 saja.
Saudara,
Menikmati keindahan batu2an seperti
batu akik adalah hal yang wajar, seperti juga ketika kita menikmati indahnya
ciptaan Tuhan yang lain; indahnya pemandangan alam, cantiknya paras wanita
misalnya. Cantik dan elok jika melihatnya, dan kita boleh saja memakai dan mengagumi keindahan batu akik itu. Namun
demikian kita perlu bijak dalam berpikir/bersikap dikaitkan dengan emosi pasar
yang luar biasa itu, lebih2 ketika ada orang yang mempercayai bahwa batu2an itu
mempunyai kekuatan supranatural dan ia mengajak/ mempengaruhi orang2 di sekitarnya
untuk ikut mempercayainya juga.
Mempercayai kekuatan supranatural
dari benda2 mati seperti batu akik ini bisa disebut dengan istilah “okultisme”. Okultisme sendiri berasal dari kata "occultus"
(Lat) yang artinya tersembunyi, rahasia, gaib, misterius, gelap, atau kegelapan.
Dengan demikian, okultisme dapat
diartikan sebagai paham yang menganut dan mempraktekkan kuasa dan kekuatan dari
dunia kegelapan atau dunia roh-roh jahat.
Seperti percaya kepada “Jimat” atau benda perhiasan yang digunakan untuk
menangkal kuasa jahat. Jimat ini dapat berupa benda apa saja, seperti keris,
kulit, kuku, taring, tulang binatang, batu akik, kain, rambut, ikat pinggang,
bunga, patung, dsb. Jimat tersebut bisa diperoleh dari dukun yang telah
dimantrai sesuai permohonan si pemakai, dan diyakini mempunyai kekuatan atau
pengaruh gaib bagi si pemilik.
Tujuan memakai jimat adalah mengusir
roh-roh jahat, melindungi pemakainya dari serangan lawan, mengendalikan atau
menaklukkan pikiran orang lain, menarik lawan jenis atau memudahkan dapat jodoh,
menjaga kedudukan, menutupi kejahatannya supaya tidak diketahui atasan atau
aparat keamanan. Kita.. mungkin tanpa menyadari sering menggunakan jimat2
seperti itu karena percaya ada kekuatannya, misalnya kayu salib, bintang Daud
atau barang2 pemberian orang tua kita seperti keris, kalung, cincin, dsb.
Lalu.. bagaimana kita menyikapi fenomena ini dihadapkan
pada iman kristiani kita?
Mari kita belajar dari firman Tuhan. Firman Tuhan dalam I Yohanes 4:2-4
menyatakan;
"Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang
mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
dan setiap roh, yang tidak mengakui
Yesus, tidak berasal dari Allah...Kamu berasal dari Allah anak-anakku, dan kamu
telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih
besar daripada roh yang ada di dalam dunia."
Firman ini mengingatkan kita, bahwa kita mesti mawas
diri untuk mengenal bahwa roh tidak semuanya berasal dari roh Allah, jadi jangan
sampai kita tertipu. Roh Tuhan yang ada pada diri kita lebih berkuasa dari roh2
lain atau roh iblis, sehingga dengan kuasa Tuhan yang ada pada diri kita. Kita
bisa mengusir setan dan setan pun tidak berani untuk mengganggu kita, karena
pada diri kita sudah ada Roh Allah.
Nah...masihkah kita membiarkan hidup
kita dalam ikatan dan cara hidup yang sia-sia, yang membawa kita semakin jauh
dari Allah?
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar