Bagi kita yang sudah memasuki usia 50 tahun keatas,
bisa dikatakan dalam masa usia matang (matur).
Dan kita tidak bisa
menghentikan waktu yang akan terus berjalan yang membawa kita akhirnya menjadi
tua.
Mungkin ada beberapa hal yang belum dapat kita rengkuh
sampai saat ini; karir, jabatan tertentu, pengaruh, hegemoni atau hal duniawi
lainnya. Dan akankah itu akan kita kejar terus? Sampai kapan?
Saudara, lebih bijak jika kita mulai mengurangi atau
mengerem akan keinginan2 duniawi seperti itu, dan sudah saatnya mengalihkan
perhatian kita pada kehidupan rohani kita.
Boleh kita kehilangan kesempatan hal2 duniawi itu, tapi kita akan
mendapatkan Ketenangan, Kedamaian serta Kearifan yang nilainya melebihi itu
semua dalam memaknai perjalanan hidup kita.
Masa tua, bagi sebagian
orang mungkin menjadi hal yang menakutkan.
Itu dapat dipahami, karena usia tua membawa kita pada kondisi2
menurunnya kesehatan, kekuatan fisik,
daya ingat, rambut mulai menipis dan memutih, yang pada saatnya nanti kita juga
akan kehilangan pekerjaan, jabatan, kewenangan, kebebasan, bahkan harga diri.
Bagi anak2 Tuhan, meskipun usia tua melemahkan
kekuatan fisik kita, memperlambat langkah kita, merenggut kesibukan kita dan
kesempatan2 duniawi lainnya, tapi semangat untuk tetap dalam dekapan Tuhan
dengan terus taat, setia melakukan kehendakNya dan memuliakan namaNya tidak boleh surut,
lepas dari kita, bahkan seharusnya akan terus menyala2 membakar semangat
kita. Ya, usia tua masa dimana kita
seharusnya sudah menemukan jati diri dihadapkan pada pelayanan kepada Tuhan dan sesama.
Dunia boleh membatasi kita,
tetapi tidak bagi kedekatan kita dengan Tuhan.
Berapapun umur kita, Tuhan tetap menjanjikan kasih dan kesempatan kepada
kita untuk berkarya dan berbuah. Tuhan akan tetap memakai kita tanpa melihat
usia kita.
“Sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya
Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada
angkatan ini” (Mazmur 71:18). Itulah doa dan pengharapan kita dalam
memasuki masa tua kita.
Kita boleh berpendapat bahwa rambut putih
adalah mahkota yang indah, yang diperoleh dari jalan kebenaran. Jadi, jangan malu dengan rambut kita yang
mulai menipis, botak dan mulai berwarna putih.
Malah sebaliknya, dengan bertambahnya usia dan penampilan yang berbeda
itu hendaknya kita semakin arif, bijak baik dalam tindakan maupun dalam
berpikir dihadapkan pada segala persoalan hidup, dan seharusnya pula menjadi
pribadi yang bisa menjadi teladan bagi generasi setelah kita.
Seperti dinyatakan dalam Ayub 12:12 “Konon hikmat ada pada orang yang tua, dan
pengertian pada orang yang lanjut umurnya.”
Kita akan puji Tuhan seraya berharap padaNya, seperti syair pujian berikut
ini:
Kau slalu hadir saat aku rindukanMu
Kau yang slalu setia menopangku dengan kasih setia
Memberi aku kekuatan di tengah badai yang menakutkan
Kau yang slalu setia menopangku dengan kasih setia
Memberi aku kekuatan di tengah badai yang menakutkan
Sampai memutih rambutku
Kau putuskan aku menutup usiaku
Ku kan slalu menyembahMu
Oh Yesus Tuhanku, ku milikMu slamanya bagiMu
Kau putuskan aku menutup usiaku
Ku kan slalu menyembahMu
Oh Yesus Tuhanku, ku milikMu slamanya bagiMu
https://www.youtube.com/watch?v=SvFCLjdsrnk
Amin.
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar