Kalau di Marketing ada istilah
“Positioning” yaitu usaha membangun image produk agar memberikan kesan yang
dalam/spesifik di benak pasar/ masyarakat, dengan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat secara
luas dalam jangka panjang.
Kita mengenal produk2 yang kuat dan melekat di benak
pasar, misalnya pasta gigi kita langsung akan sebut Pepsodent, produk air
mineral kita ingat Aqua. Bahkan saking kuatnya image produk di daerah Aceh dan
Sumatra Utara sana, orang menyebut motor merk apapun dengan sebutan Honda.
Positioning produk bisa bergeser, dulu bagaimana kuatnya merk Sanyo dalam produk
pompa air, sekarang mungkin sudah tergeser oleh produk2
lainnya.
Lalu, bagaimana dengan image kita di mata orang lain?
Dalam suatu acara binroh kantor, pernah ada penceramah yang memberikan renungannya dengan mempraktekan
bagaimana cara mengetahui karakter/ image kita secara cepat di mata orang lain,
yaitu dengan menempelkan kertas putih
bersih di setiap punggung peserta.
Peserta secara acak akan menulis dan ditulisi peserta lainnya
tentang hal2 yang baik dan buruk di kertas yang menempel di punggungnya.
Hasilnya akan didapat potret bagaimana image kita di mata orang
lain.
Ada cerita nyata menarik;
“Lebih enak mana, naik CRV atau
Avanza ?” Pertanyaan itu saya sampaikan
ke temen2 di unit saya di kantor. Lucu...., semua menjawab,” lebih enak naik
Avanza!” sambil senyam-senyum. Ya, kebetulan di unit saya yang pakai Honda
CRV hanya atasan kami. Ternyata temen2
kurang suka kepada atasan tersebut yang
menerapkan gaya “task oriented”,
sementara hal2 lain kurang menjadi
perhatiannya. Sehingga membuat jengah
bagi kebanyakan temen2 jika bertemu dengan dia.
Lain cerita; Ada temen, sering dia
pulang kantor paling akhir, mematikan lampu dan perangkat kantor yang masih on,
menutup pintu kantor, dan menyerahkan kunci kantor ke security. Jika ada teman
yang belum pulang, dia akan menawarkan diri untuk menemaninya. Ketika ada tugas ke luar kantor misalnya customer visiting, dengan senang hati
dia siap mengantar bahkan menjadi sopirnya sekalipun. Dia akan selalu responsif
jika ada temennya yang kesulitan dan memerlukan bantuan. Semua itu dia lakukan tiap hari dengan mimik
muka ceria, sepanjang pekerjaannya sudah clear. Orangnya helpfull banget.. Ia punya jiwa sosial
tinggi.. Banyak hal tentang dia yang
saya respect karenanya.
Kita bisa melihat berbagai keunikan
dari temen2 sekerja dan orang2 di sekitar kita. Seseorang bisa berkarakter menciptakan suasana
ketidaknyamanan, tetapi sebaliknya ada juga yang bisa menciptakan kenyamanan
bagi orang2 sekitarnya. Dan ini bisa dilakukan dari hal2 yang sederhana. Kita melihat bahwa; bagaimana sikap kita dapat membangun
persepsi orang, dan persepsi yang panjang akan membentuk sebuah image. Kita
bisa ambil kesimpulan bahwa “Image dibangun
dari persepsi, dan persepsi dibangun dari bagaimana kita bersikap”
Saudara, lalu bagaimana pula dengan
kehidupan kita di mata Tuhan Sang Khalik Alam.
Bagaimana poisitioning diri kita di mata Tuhan? Pernah ga kita berpikir mempositioningkan
diri kita untuk selalu dekat denganNya? Walaupun memang Tuhan sendiri yang
mengetahuinya, namun kitapun bisa merasakannya manakala Ia dekat dengan kita di
sepanjang kehidupan kita hari lepas hari. Ini bisa menjadi refleksi bagi kita
pribadi...
Pemazmur mengatakan;
“Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang
Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang
dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang
kudus.” (Mazmur 65:5)
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar