Kamis, 18 Desember 2014

Gampang Pecah


Saudara terkasih,
Sekarang ini banyak perkumpulan/ organisasi didapati pecah karena perbedaan pendapat diantara anggotanya, seperti misalnya; ada dua raja di Kasunanan Surakarata, di pilpres kemarin ada Kubu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat, dan terakhir kita bisa melihat dan mendengar di media ada dua Gubernur DKI Jakarta, kemudian terbelahnya Partai Golkar.

Manusia memang tidak ada yang sempurna, termasuk produk2nya seperti organisasi, suku, bangsa ataupun negara, ada saja kekurangan/kelemahannnya yang bisa menjadi pemicu munculnya perbedaan pendapat warga/anggotanya, yang menimbulkan perselisihan dan akhirnya terjadi perpecahan.

Dalam konteks yang sama, demikian juga terjadi dalam organisasi gereja.  Sejak awal gereja sering bertikai karena perbedaan sudut pandang dan keegoisan masing2 pihak yang bertikai, yang mengakibatkan skisma atau perpecahan, akibatnya muncul banyak aliran atau denominasi gereja.   

Pertanyaannya, kenapa bisa terjadi seperti itu? Apakah Tuhan dalam hal ini membiarkan saja?  Mungkin kita bertanya tentang hal ini.  Kita tidak tahu, karena memang kita manusia terbatas pengetahuannya.  Tapi, coba kita refleksi sebentar untuk merenungi dan mengetahui lebih dalam  tentang hal ini.  Kita bisa ambil hikmahnya. Apapun yang terjadi pasti atas kehendak Tuhan.

Saudara,
Kalau kita mempelajari sejarah gereja, dari gereja mula2 di Yerusalem sampai dengan saat ini memang sering terjadi skisma gereja. Dari pemetaannya ada tiga arus utama, yaitu Katolik, Ortodoks dan Protestan dari proses skisma gereja sebelumnya, dan arus Protestanlah yang paling banyak didera perpecahan.

Gereja yang semula esa telah terpecah2 menjadi banyak aliran yang saling berbeda.  Namun pada hakikatnya semua gereja yang berbeda itu adalah esa, sebab semua gereja itu adalah sama2 pengikut Kristus.

Tuhan sudah mengantisipasi bahwa para rasul dan penerusnya dalam abad2 kemudian akan meghadapi persoalan skisma.  Oleh sebab itu, sebelum berpisah Kristus mendoakan para rasulNya dan generasi2 berikutnya “...dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu... supaya dunia percaya... supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu...” (Yoh 17:20-23).

Saudara,
Saya pernah ditanya oleh rekan seiman lain, “anda dari gereja mana?”  Suatu pertanyaan yang wajar sebenarnya, mungkin sebagai kata pembuka biar tidak kaku untuk saling menyapa.   Dan ketika saya jawab, saya bisa meraba jalan pikiran rekan tadi bagaimana dia selanjutnya bersikap kepada saya.  Sedih rasanya.., sebegitu pentingkah saya harus menjawabnya.  Yang penting khan.. kau dan aku adalah pengikut Kristus.. titik!   Ga penting dari gereja mana, bathin saya memberontak seperti itu.   

Seperti syair pujian berikut :

Ku tak pandang dari greja mana
Asal kau berdiri atas firman-Nya
Kalau hatimu sperti hatiku

Kau saudara dan saudariku

Ku tak pandang dari gereja mana
Asal kau berdiri atas kalvari
Kalau hatimu sperti hatiku

Kau saudara dan saudariku...

Saudara,
Di setiap gereja sudah ada lambang salib. Tetapi, mengingat bahwa gereja gampang pecah, akankah juga perlu dipasang lambang gelas beling dengan tulisan “Hati-hati gampang pecah!”
Semoga ke depan gereja tidak pecah lagi, kita merindukan geraja yang esa seperti semula.  Mari Kita dukung dan doakan gerakan2 untuk mempersatukan gereja.  Amin

Tuhan memberkati.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar