Saudara
terkasih,
Bekerja di unit pelayanan
coporate customer (EBIS) seperti yang saya rasakan saat ini, menjadi agak
sedikit bervariasi dan multitask, istilah jawanya “lurah kraton; hangabei”. Semua
hal yang terkait dengan pelanggan menjadi tugas sehari2. Malah banyak job
tambahan di luar jobdesc saya. Dari
mulai mendampingi para account manager (AM) mencari dan memprospek pelanggan,
membuat dan mendesain penawaran produk, mencari dan koordinasi internal untuk
ketersediaan alat produksi (perangkat CPE, network dan koneksi/ link), mengerange seminar, workshop atau gathering
pelanggan, membuat makalah untuk memenuhi permintaan management spt ROSE, ROSA,
ROSI atau apalah namanya, melototi target sales-reveneu dan bagaimana strategi untuk
mencapainya, bagaimana meng-closebill-kan setiap hasil sales, dan hal2 lain
yang sering serba mendadak seiring dengan permintaan pelanggan yang customize
dan beragam, belum lagi ketika ada rekan kerja yang tidak seirama yg seolah
malah menjadi ganjalan... dst. Memang menjadi agak sedikit menguras pikiran dan
emosi. Tapi ya..itulah dinamika
pekerjaan. Suka ga suka tetap harus dilakukan.
Mungkin diantara kita saat ini,
ada yang sedang dalam menghadapi pergumulan, masalah pekerjaan, rumah tangga,
hubungan keluarga, dsb. Tentu pergumulan itu membebani pikiran yang mungkin bisa mengganggu kita dalam beraktifitas. Ya... pikiran kita tercurah untuk hal itu. Ketika kita kuat menghadapi setiap pergumulan
atau masalah itu, ketika kita kuat menanggungnya, apalagi dengan melibatkan
Tuhan dalam proses dan penyelesaiannya... itu sebenarnya yang menjadi kunci
hidup bagaimana iman kita ditumbuhkan dan didewasakan oleh Tuhan.
Tetapi terkadang tidak semua
orang tahan memikul beban dari setiap masalah yang dihadapinya, sehingga banyak
kita dapati pada akhirnya ia menjadi stress bahkan jatuh iman-rohaninya.
Nah... persoalaannya adalah; bagaimana sikap kita sebagai anak2 Tuhan dalam
menghadapi itu semua? Apa yang akan kita lakukan dalam situasi seperti itu,
supaya kita kuat menanggung dan menyelesaikan setiap masalah/pergumulan itu dengan
suka cita?
Saudara, mari kita cari jawabannya dengan belajar dari Alkitab.
Dalam Yakobus 1:2-4 dikatakan;
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu
tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah
ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan
utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”
Firman ini mengingatkan kita dalam situasi pergumulan dan berbagai
pencobaan menghantam kehidupan kita, hendaknya kita menganggapnya sebagai suatu
kebahagiaan atau hadiah, dan menjadi ujian iman kita agar menghasilkan
ketekunan yang mendewasakan iman kita bahkan dapat berbuah, supaya kita menjadi
sempurna dan utuh, tak kekurangan sesuatu apapun.
Sepertinya enak, indah untuk didengar nasehat itu, tetapi sejujurnya tidak
seenak dan semudah untuk dilakukan. Mungkin
reaksi pertama kita ketika mendapat terpaan kesulitan biasanya berupa keluhan,
kekawatiran, keputusasaan, atau kepahitan, dan bukan sukacita atau ucapan syukur. Tapi itulah maksud Yakobus. Kita perlu diuji, ditempa agar menghasilkan
karakter iman yang kuat dalam menghadapi setiap permasalahan hidup. Ingat cerita
bagaimana sebuah cincin emas, awalnya pasti memerlukan proses dibakar, ditempa,
diukir sehingga pada akhirnya menjadi indah.
Seperti itulah hendaknya kita.
Kita mungkin membenci proses menjadi seperti Kristus, karena melibatkan rasa
sakit, kesedihan, stres, pergolakan dan penolakan orang lain. Namun, kita semua menginginkan kedewasaan
rohani. Yakobus memberitahu kita untuk tidak berusaha keluar dari masa2 sulit
terlalu cepat. Sebab jika kita
melakukannya, kita akan memutus prosesnya dan tetap menjadi bayi2 kecil yang
belum dewasa.
Kita ingin kehidupan iman kita menjadi kokoh dan kuat, matang dan
berkembang dengan baik. Kita bersedia untuk membiarkan pencobaan dan masalah
menantang kehidupan iman kita supaya tetap sadar untuk senantiasa berada di
jalan Tuhan hingga kita selesai nanti di dunia ini.
Setiap manusia hidup tentu mempunyai masalahnya
sendiri. Hidup kadang “sawang-sinawang”,
kadang kita merasa bahwa masalah kita terlalu banyak dan sulit untuk kita
hadapi sendiri, kita tidak mengerti bahwa di luar sana masalah orang lain jauh
lebih berat dari masalah kita. Oleh
karenanya mari kita bersimpuh-berdoa untuk melibatkan Tuhan dalam hal ini. Bertekunlah dalam kesulitan dan kesesakan, pasti
akan ada berkah di kemudian hari, ada berkat dibalik itu semuanya “blessing in disguise” Mungkin ada berkat2 dari Tuhan yang kita
tidak tahu. Yang nanti pada saatnya baru
kita mengerti apa maksud Tuhan untuk itu.
Hendaknya masalah atau pergumulan hidup bukan lagi
menjadi beban bagi kita, dan mari kita jadikan hadiah terindah dari Tuhan untuk
selalu bertekun sebagai ujian hidup kita dan pandanglah sebagai peluang atau
kesempatan kita untuk melibatkan Tuhan dalam menyelasaikannya, agar kita
semakin kuat, dapat menumbuhkan iman dan pengharapan kita kepada Tuhan. Amin.
Tuhan memberkati.
Thank ya bosku sudah diberikan info yang menarik ini dan kunjungi juga website kamiya bos ku^^
BalasHapusobat diabetes
obat diabetes de nature
obat diabetes herbal
obat diabetes alami
obat diabetes di apotik
obat diabetes basah
obat diabetes kering