Kamis, 03 Juli 2014

Ketika Keluargaku Sakit



Kehidupan memang kadang menjadi tidak nyaman, sesak, sumpek  rasanya ketika ada keluarga kita sedang sakit, apalagi yang sakit itu hubungannya sangat dekat dengan kita.  Apapun yang kita lakukan, kerjakan seolah tidak punya semangat, nglokro karena pikiran kita tidak bisa tidak selalu terfokus kepada yang sakit tadi.  Nasehat dan anjuran kawan untuk sejenak melupakan hal itu juga soelah tak ada artinya, karena sulit memang untuk keluar dari pikiran itu. 

Kadang kita malah bertanya pada diri sendiri “apa salahku sehingga keluargaku menjadi begini?” Bahkan kita protes kepada Tuhan “kenapa Tuhan timpakan penderitaan ini pada keluargaku, padahal aku selalu setia kepadaMu?”

Saudara terkasih,
Bagi kita yang pernah mengalami seperti itu, dan ketika hal itu terjadi pasti perasaan kita menjadi tidak senyaman seperti hari2 biasanya.  Dan biasanya kita baru ingat kepada Tuhan untuk meminta pertolonganNya.   Yah... saat kita senang, kita lupa kepada pemberinya, tapi begitu susah baru ingat untuk meminta tolong.    Itulah potret umumnya kita.

Saudara, ingat Roma 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu (juga saat sakit). Dan jika kita mengasihi Dia, percaya kepadaNya menerima rencanaNya apapun itu, maka semuanya akan mendatangkan kebaikan bagi kita.  

Setiap orang mempunyai pergumulan masing2 dan semua yang terjadi pasti atas seijin Tuhan (bukan secara kebetulan) dan Tuhan tahu kekuatan dan kemampuan kita.  Tidak mungkin Tuhan memproses kita melebihi kekuatan kita, tetapi percayalah dengan proses demi proses yang kita lalui kita makin mengerti apa maksud dan rencana Tuhan dlm hidup kita.

Tuhan ingin melihat hati kita, Tuhan ingin melihat sejauh mana kita setia kepadaNya, seperti halnya emas,  jika masih berupa emas murni / batangan pasti harganya lebih murah dibanding harga emas yang sudah diproses (dipoles, dibakar, dan dibentuk).  Begitu juga dengan diri kita, kita diproses untuk makin dewasa dlm iman (next level), makin yakin bahwa Tuhan mempunyai Kuasa Penuh atas ciptaanNya.

Saudara,
Dalam setiap moment hidup, terlebih yang sedih, yang sungguh tidak diinginkan, mungkin ada maksud Tuhan untuk menaikkan level kedekatan kita kepadaNya.  Dengan tetap bersandar yakin dan percaya kepadaNya pasti ada jalan keluar sesuai  FirmanNya Mazmur 50:15 “Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Aku “ 

Selalu ada tujuan Tuhan di dalam setiap hidup kita.
Selalu bersyukur atas segala peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita,
akan membuat segalanya terasa ringan di dalam DIA.

Oleh karena itu, mari... kita saling menguatkan diantara kita untuk selalu menerima rencana Tuhan (dalam kondisi apapun itu).  Pasti Tuhan punya rencana yang indah bagi Saudara dan saya.

Tuhan memberkati

1 komentar:

  1. Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso

    BalasHapus