Jagalah hati, jangan kau kotori
Jagalah hati, lentera hidup ini
Jagalah hati, jangan kau nodai
Jagalah hati, cahaya illahi...
Penggalan syair lagu yang sering kita dengar hari2 ini
sampai lebaran nanti.
Saudara,
Kalau hari2 ini Saudara2 kita
kaum Muslim sedang menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan ini, mereka
belajar untuk menahan lapar, menahan emosi dan menjaga hatinya dari keinginan2
dan nafsu duniawi. Tentu kita sebagai sesama umat Tuhan menghargai dan
menghormatinya. Kita bisa ambil sisi positif dan belajar dari sikap
mereka ini untuk kita implementasikan dalam hidup keseharian dihadapkan pada
masalah, pergumulan kita saat ini.
Kadang kita merasa bahwa kursi itu tidak empuk untuk
diduduki, ruangan kantor itu sepertinya gerah, sumpek untuk dimasuki apalagi
untuk tempat kerja. Kita juga kerap merasa rumah itu tidak nyaman
untuk didiami. Sering juga kita merasa seperti orang asing di lingkungan
kita sendiri, setiap orang seolah tak bersahabat terhadap kita, tatapan mereka
seperti mau menelan kita hidup2, dlsb... Hal2 seperti inilah seharunya menjadi warning
bagi kita.
Dihadapkan pada situasi yang demikian ini kita perlu memeriksa diri, introspeksi. Masalah sering terletak bukan apa yang ada diluar diri kita tetapi sebaliknya apa yang nyata ada dalam hati kita. Kalau hati kita tidak tenang, bergejolak, merasa gerah, sumpek, tidak nyaman di manapun kita berada, kita akan merasa gersang. Kalau hati kita diselimuti kegelisahan, kecemasan dan ketakutan hal itu seperti berdiam di dekat api yang membara.
Ada ungkapan “Hatimu adalah cermin terbaik untuk dirimu”. Ya... di dalam hati kita tersimpan semua jawaban atas pertanyaan kehidupan. Kalau selama ini kita sering mempertanyakan orang lain cobalah kali ini bertanya pada diri kita sendiri. “Bukan lagi ada apa dengan dirimu, namun ada apa dengan diriku?”
Kalau kita dapat
mempersepsikan secara positif setiap action, setiap pengaruh dari luar
dan kita bisa berdamai dengan diri sendiri, kita akan mampu menciptakan
ketenangan, keteduhan, dan kedamaian dalam hati kita. Tidak mudah memang
memrosesnya, tapi harus terus dicoba dan dilakukan. Ingat! ada kawan sejati
kita yang selalu setia dan siap menolong, menemani kita, Roh Kudus sang
konselor kita. Mintalah advis padaNya. Dan, jangan biarkan riak hidup menguasai
diri kita, jangan biarkan masalah menggerogoti pikiran, hati dan perasaan kita.
Bukankah kesusahan sehari untuk sehari dan besok punya kesusahan sendiri.
Ketika kita menyerah dengan segala situasi dan
kondisi saat itulah kita merasa gersang, hampa di mana pun kita berada, walau
kasur tempat tidur kita berlapis sangat empuk sekalipun kita tidak akan bisa
nyenyak tidur kalau hati kita diamuk badai dan pikiran kita diliputi kecemasan.
Sebaliknya ketika kita mampu menciptakan hati yang “berbunga”, hati yang teduh
segala kondisi di sekitar kita tidak akan mampu mengusik jiwa, merasuki pikiran
dan mencederai perasaan kita.
Ketika kita mampu menciptakan ruang yang nyaman untuk semua orang. Logikanya kalau diri kita sudah “harum” bagaimanapun kondisi dan situasi di sekitar kita, kita akan tetap harum dan bahkan bisa mengharumi sekitarnya. Bukan sebaliknya, selalu mengkritisi segala sesuatu tanpa melihat diri bahwa kita juga tdk sempurna, apalagi merespon untuk memperbaikinya. Lihatlah diri kita, teroponglah perasaan, tatalah, jagailah hati kita.
Suatu cerita nyata bagaimana menjaga hati dengan
kelembutan:
Santo Klemens
Hofbauer dari Vienna sedang mengumpulkan uang bagi para yatim yang ayahnya
meninggal dalam perang napoleon. Dia memasuki restoran, dimana ada tiga
pria sedang bermain kartu, dan meminta sumbangan pada mereka. Salah
seorang dari mereka memaki dan meludahi wajahnya.
Hofbauer
dengan tenang mengambil sapu tangan, mengusap air ludah dari pipinya, dan tanpa
kelihatan marah sedikitpun, Ia berkata “Jadi, itu untuk saya pak, lalu apakah
masih ada sesuatu untuk anak yatim?”
Pemain kartu yang jahat tadi begitu kaget sehingga dia
merogoh sakunya dan memberikan semua uangnya kepada orang suci itu.
-Tonne-
Semoga kita dimampukan untuk
menjaga hati dan menjadi “pengharum” bagi lingkungan kita.
Tuhan
memberkati
Thank ya bosku sudah diberikan info yang menarik ini dan kunjungi juga website kamiya bos ku^^
BalasHapusobat diabetes
obat diabetes de nature
obat diabetes herbal
obat diabetes alami
obat diabetes di apotik
obat diabetes basah
obat diabetes kering