Saudara terkasih,
Dalam hubungan antar manusia tentu tidak
selamanya ada kedamaian namun kadang ada saja perselisihan diantara mereka. Efek dari perselisihan biasanya berbuah sakit hati. Demikian juga kita (pribadi lepas pribadi),
tentu kita pernah mengalaminya, entah itu hubungan dengan anak, istri/suami,
teman dan dengan siapapun orangnya.
Nah, lalu bagaimana kita
menyikapi jika terjadi perselisihan dan sakit hati seperti itu?
Suatu contoh; banyak acara di
televisi/infotaiment yang menyuguhkan tentang perselisihan antara keluarga atau
pasangan suami istri. Mereka seolah berlomba untuk membeberkan semua kejelekan
pasangannya ketika mereka merasa telah dirugikan/disakiti. Mereka saling menyalahkan satu
sama lainnya.
Bagi mereka, dengan membuka aib orang lain, itu akan dapat mengobati rasa sakit hati dan lebih mendapatkan kepuasan ketika merasa telah berhasil membalas perbuatan seseorang yang telah melukainya.
Apakah benar yang mereka lakukan? Apakah sakit hati bisa sembuh jika telah membalas balik dengan cara melukai seseorang? Apakah kita juga demikian atau setuju dengan cara2 dan sikap seperti itu?
Bagi mereka, dengan membuka aib orang lain, itu akan dapat mengobati rasa sakit hati dan lebih mendapatkan kepuasan ketika merasa telah berhasil membalas perbuatan seseorang yang telah melukainya.
Apakah benar yang mereka lakukan? Apakah sakit hati bisa sembuh jika telah membalas balik dengan cara melukai seseorang? Apakah kita juga demikian atau setuju dengan cara2 dan sikap seperti itu?
Saudara
terkasih,
Memang rasanya sakit ketika kita ditipu,
difitnah, dikucilkan, tidak dianggap dsb. Tapi cobalah terima dengan tenang dan
hati terbuka, berpikir lebih arif, mungkin ada maksud lain yang Tuhan kehendaki
atas itu semua. Sehingga kita bisa lebih bijak serta tidak mudah tersulut
emosi dengan serta merta ingin membalas sakit hati itu. Tuhan tidak berkenan dengan sikap membalas
dendam. Seperti yang diperintahkan di
dalam Roma 12:19; supaya kita jangan menuntut pembalasan, karena pembalasan itu
adalah hakNya. Ia sendiri yang akan menuntutnya. Demikian juga, membalas
sakit hati dengan berbalik menyakiti sangatlah bertentangan dengan hukum kasih.
Tuhan Yesus mengajarkan agar kita tetap mengampuni segala kesalahan orang lain
meskipun mereka telah melukai kita
Ketika kita mampu untuk mengampuni dan mengasihi orang
lain terlebih yang melukai hati kita, maka Tuhan yang akan membalut luka itu
dan mengubah luka itu menjadi berkat. Tuhan akan menunjukkan kuasa-Nya bahwa
anak-anak-Nya yang hidup di dalam kasih akan mendapatkan kemenangan dalam
segala hal, termasuk kemenangan untuk hidup kekal.
Semoga kita menjadi anak2 Tuhan yang selalu setia untuk
melakukan firman Tuhan dalam setiap kehidupan
kita bahkan saat dimana kita disakiti sekalipun. Karena akan ada berkat dibalik semuanya itu.
Yakinlah dan lakukanlah kehendak Tuhan dimanapun dan dalam peran apapun kita
saat ini dan masa nanti.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar