Senin, 27 Januari 2014

Sakit Hati, bagaimana menyikapinya



Saudara terkasih,

Dalam hubungan antar manusia tentu tidak selamanya ada kedamaian namun kadang ada saja perselisihan diantara mereka. Efek dari perselisihan biasanya berbuah sakit hati.  Demikian juga kita (pribadi lepas pribadi), tentu kita pernah mengalaminya, entah itu hubungan dengan anak, istri/suami, teman dan dengan siapapun orangnya.

Nah, lalu bagaimana kita menyikapi jika terjadi perselisihan dan sakit hati seperti itu?  


Suatu contoh; banyak acara di televisi/infotaiment yang menyuguhkan tentang perselisihan antara keluarga atau pasangan suami istri. Mereka seolah berlomba untuk membeberkan semua kejelekan pasangannya ketika mereka merasa telah dirugikan/disakiti.  Mereka saling menyalahkan satu sama lainnya.
Bagi mereka, dengan membuka aib orang lain, itu akan dapat mengobati rasa sakit hati dan lebih mendapatkan kepuasan ketika merasa telah berhasil membalas perbuatan seseorang yang telah melukainya.

Apakah benar yang mereka lakukan? Apakah sakit hati bisa sembuh jika telah membalas balik dengan cara melukai seseorang? Apakah kita juga demikian atau setuju dengan cara2 dan sikap seperti itu? 

Saudara terkasih,

Memang rasanya sakit ketika kita ditipu, difitnah, dikucilkan, tidak dianggap dsb. Tapi cobalah terima dengan tenang dan hati terbuka, berpikir lebih arif, mungkin ada maksud lain yang Tuhan kehendaki atas itu semua. Sehingga kita bisa lebih bijak serta tidak mudah tersulut emosi dengan serta merta ingin membalas sakit hati itu.  Tuhan tidak berkenan dengan sikap membalas dendam. Seperti yang diperintahkan di dalam Roma 12:19; supaya kita jangan menuntut pembalasan, karena pembalasan itu adalah hakNya. Ia sendiri yang akan menuntutnya.   Demikian juga, membalas sakit hati dengan berbalik menyakiti sangatlah bertentangan dengan hukum kasih. Tuhan Yesus mengajarkan agar kita tetap mengampuni segala kesalahan orang lain meskipun mereka telah melukai kita


Ketika kita mampu untuk mengampuni dan mengasihi orang lain terlebih yang melukai hati kita, maka Tuhan yang akan membalut luka itu dan mengubah luka itu menjadi berkat. Tuhan akan menunjukkan kuasa-Nya bahwa anak-anak-Nya yang hidup di dalam kasih akan mendapatkan kemenangan dalam segala hal, termasuk kemenangan untuk hidup kekal.

Semoga kita menjadi anak2 Tuhan yang selalu setia untuk melakukan firman Tuhan dalam setiap kehidupan kita bahkan saat dimana kita disakiti sekalipun.  Karena akan ada berkat dibalik semuanya itu. Yakinlah dan lakukanlah kehendak Tuhan dimanapun dan dalam peran apapun kita saat ini dan masa nanti.

Tuhan memberkati.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar