Saudara
terkasih,
Seandainya
kita adalah seorang pekerja kantoran. Kebetulan di lingkungan kantor kita ada
kawan yang mendapat penghargaan promosi (kenaikan pangkat dan jabatan), padahal
kita tahu bahwa kawan tadi sebenarnya belum layak untuk mendapat penghargaan
seperti itu. Ya..mungkin kita melihatnya dari sisi performansi, persyaratan
administrasi, dan yang utama adalah perilaku keseharian si pegawai ybs yang
menurut kita memang sama sekali tidak memenuhi persyaratan.... tetapi hal itu
terjadi. So, bagaimana kita menyikapinya?
Peristiwa
ini persis terjadi di unit kerja kawan saya, diceritakan tentang kondisi yang
tidak lagi kondusif di lingkungan kerjanya terutama menyangkut kepada pegawai
yang mendapat promosi tadi. Yang pada akhirnya membuat si pegawai tadi menjadi tidak betah, menjadikan ia
pengin segera dimutasi keluar dari unit tsb, karena sering menjadi bahan
pembicaraan. Ada banyak pendapat, persepsi yang kurang baik
terhadapnya.
Saudara,
Sebagai anak-anak Tuhan dihadapkan pada peristiwa spt itu kita perlu
bersikap arif, tidak perlu iri lalu emosi, marah apalagi menghakimi kepada kawan
tadi. Dunia memang kadang tidak adil. Mungkin kita bisa mengingatkan dengan
bertanya kepada atasan atau unit terkait dengan kejadian ini bagaimana mekanisme
dan prosedurnya. Tetapi ya... sebatas itu saja, karena kewenangan ada di pejabat
terkait diatas kita. Yang penting bagaimana menjaga agar suasana tetap kondusif, tidak
membuat orang lain tersinggung.
Ingat! kita
tidak hidup sendirian, setiap saat kita berhadapan dengan begitu banyak orang
dengan tingkah, polah dan gayanya sendiri-sendiri. Gesekan bisa terjadi kapan
saja dan perselisihanpun bisa timbul. Menahan diri itu perlu dan tidak terbujuk
atau terpengaruh oleh emosi sesaat yang pada akhirnya nanti kita sesali juga.
Hubungan pertemanan sepertinya jauh lebih penting kita jaga dari pada membicarakan
hal yang kurang baik terhadapnya. Tidak ada tempat bagi kebencian apalagi dendam
dalam Kekristenan. Kita selalu diminta untuk mengasihi, mengadopsi dan
menerapkan bagaimana kasih Tuhan yang tanpa batas itu dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Firman
Tuhan dalam kitab Yakobus 1:19 menyatakan ;
"Hai
saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat
untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk
marah"
Selamat
merenungkan firman ini, semoga kita dikuatkan untuk melakukannya dalam kehidupan
kita. Semoga kita juga dapat bersikap adil kepada siapapun dalam situasi apapun
tanpa membuat orang lain terbebani. Jangan marah ya... Amin.
Tuhan
memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar