Semua orang suka dan ingin dipuji, tetapi
sebaliknya tidak banyak orang yang suka memberi pujian. Seseorang cenderung
ingin merasa lebih dari orang lain, sehingga tanpa disadari ia suka merendahkan
orang lain untuk menaikkan harga dirinya. Ada banyak orang yang sangat cepat atau mudah
melihat keburukan orang lain. Sisi negatif orang begitu mudah terlihat, namun
sepertinya begitu sulit melihat sisi baik dari orang lain. Itulah potret kita
pada umumnya.
Kita
sulit memuji tapi mudah mengkritik, menuduh, menghina atau bahkan menghujat.
Itu bisa kita lakukan dengan sangat mudah tanpa melihat dahulu duduk persoalannya. Mungkin pandangan kita hanya melihat dari satu sisi saja
tapi tidak melihat sisi lain, tapi justru langsung merespon negative atas
sesuatu hal.
Seperti ilustrasi ini;
Dua
ekor lalat sedang berjalan2 di langit2 sebuah apartemen.
Kata
lalat yg pertama; “Tahukah kamu, manusia itu begitu bodohnya."
“Bodoh” jawab lalat yang kedua. “Bagaimana bisa begitu?”
Lalat yang pertama menjawab sambil menaikkan
sayapnya, katanya; “Coba lihat, mereka menghabiskan banyak dana, pikiran dan
waktunya untuk membangun langit2 gedung yang bagus ini, tapi mereka sendiri berjalan
di lantai.”
Ilsutrasi ini memberikan gambaran bagaimana
perbedaan cara pandang/ persepsi.
Demikian juga diantara kita, antara satu orang dan yang lainnya mungkin
ada perbedaan bagaimana memandang sesuatu. Oleh karena itu “helicopter view”
kita coba kita naikkan agar secara lebih luas lagi dapat melihat kenapa dan
bagaimana sesuatu hal itu bisa terjadi.
Pasti, kalau kita melihat segala sesuatu secara keseluruhan
maka akan memberikan tambahan bagi pikiran kita untuk menjadi lebih arif,
bijaksana sebelum memberikan pendapat.
Dalam Kitab Amsal 10:31-32 dinyatakan :
"Mulut orang benar mengeluarkan hikmat,
tetapi lidah bercabang akan dikerat. Bibir orang benar tahu akan hal yang
menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat."
Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita
untuk menggunakan mulut
dan pendapat kita untuk hal-hal yang baik. Kita diajarkan juga untuk mengakui kelebihan dan kebaikan orang lain. Salah satu caranya dengan memberikan pujian
yang tulus kepada mereka yang layak menerimanya. Pujian yang tulus dan benar
akan menguatkan dan membangun orang yang menerimanya. Memberi pujian juga dapat melatih diri kita
untuk berpikir positif, membuat kita belajar untuk memperhatikan orang lain
serta menjauhkan kita dari kesombongan.
Sebaliknya, hindarilah untuk menilai orang lain dan bahkan memberikan
tuduhan yang tidak pada tempatnya, sebelum kita benar-benar tahu duduk permasalahan
yang sebenarnya.
Tiap orang punya kekurangan, tapi jangan lupa setiap orang punya kelebihan masing-masing. Oleh karena itu jangan buru-buru menjustice orang tanpa tahu persoalan dan latar belakangnya terlebih dahulu. Ingat, siapapun kita akan selalu ada orang yang lebih baik dari kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar