Rabu, 14 Agustus 2013

Jangan berburuk sangka



Semua orang suka dan ingin dipuji, tetapi sebaliknya tidak banyak orang yang suka memberi pujian. Seseorang cenderung ingin merasa lebih dari orang lain, sehingga tanpa disadari ia suka merendahkan orang lain untuk menaikkan harga dirinya. Ada banyak orang yang sangat cepat atau mudah melihat keburukan orang lain. Sisi negatif orang begitu mudah terlihat, namun sepertinya begitu sulit melihat sisi baik dari orang lain. Itulah potret kita pada umumnya.

Kita sulit memuji tapi mudah mengkritik, menuduh, menghina atau bahkan menghujat. Itu bisa kita lakukan dengan sangat mudah tanpa melihat dahulu duduk persoalannya. Mungkin pandangan kita hanya melihat dari satu sisi saja tapi tidak melihat sisi lain, tapi justru langsung merespon negative atas sesuatu hal. 

Seperti ilustrasi ini;
Dua ekor lalat sedang berjalan2 di langit2 sebuah apartemen.
Kata lalat yg pertama; “Tahukah kamu, manusia itu begitu bodohnya."                                “Bodoh” jawab lalat yang kedua. “Bagaimana bisa begitu?”   
Lalat yang pertama menjawab sambil menaikkan sayapnya, katanya; “Coba lihat, mereka menghabiskan banyak dana, pikiran dan waktunya untuk membangun langit2 gedung yang bagus ini, tapi mereka sendiri berjalan di lantai.”

Ilsutrasi ini memberikan gambaran bagaimana perbedaan cara pandang/ persepsi.  Demikian juga diantara kita, antara satu orang dan yang lainnya mungkin ada perbedaan bagaimana memandang sesuatu.  Oleh karena itu “helicopter view” kita coba kita naikkan agar secara lebih luas lagi dapat melihat kenapa dan bagaimana sesuatu hal itu bisa terjadi.  Pasti, kalau kita melihat segala sesuatu secara keseluruhan maka akan memberikan tambahan bagi pikiran kita untuk menjadi lebih arif, bijaksana sebelum memberikan pendapat.

Dalam Kitab Amsal 10:31-32 dinyatakan :
"Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat. Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat."

Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita untuk menggunakan mulut dan pendapat kita untuk hal-hal yang baik. Kita diajarkan juga untuk mengakui kelebihan dan kebaikan orang lain.  Salah satu caranya dengan memberikan pujian yang tulus kepada mereka yang layak menerimanya. Pujian yang tulus dan benar akan menguatkan dan membangun orang yang menerimanya.  Memberi pujian juga dapat melatih diri kita untuk berpikir positif, membuat kita belajar untuk memperhatikan orang lain serta menjauhkan kita dari kesombongan.   Sebaliknya, hindarilah untuk menilai orang lain dan bahkan memberikan tuduhan yang tidak pada tempatnya, sebelum kita benar-benar tahu duduk permasalahan yang sebenarnya.

Tiap orang punya kekurangan, tapi jangan lupa setiap orang punya kelebihan masing-masing.  Oleh karena itu jangan buru-buru menjustice orang tanpa tahu persoalan dan latar belakangnya terlebih dahulu.   Ingat, siapapun kita  akan selalu ada orang yang lebih baik dari kita.
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar