Kamis, 17 Januari 2013

Kisah kita berakhir di Januari

Kisah kita berakhir di Januari..... ini adalah cukilan lirik lagu “Januari” yang dinyanyikan Glenn Fredly, ya... judul renungan ini memang tidak ada hubungannya dengan lagu itu. Saya hanya ingin menyatakan bahwa di Januari ini kita telah selesaikan salah satu tugas kita dalam menyelenggaraan acara Natal 2012, hehehe...


Saudara kekasih Tuhan,
Rangkaian kegiatan perayaan Natal TelkomGroup Semarang telah berakhir pada Jumat minggu lalu, tentu ada suatu kesan bagi kita semua. Yang pasti kita semua diingatkan bagaimana Allah sangat mengasihi kita umatnya, dan bagaimana kita meresponnya melalui kehidupan kita keseharian dengan sesama kita? Seperti yang dipesankan oleh Pendeta Surya dan Romo Aris.

Terlepas dari pesan dan makna Natal tadi, ada sesuatu yang menarik dibalik itu yang menurut saya patut untuk kita ungkapkan dalam renungan ini, al;

Pertama, kita tahu bahwa panitia yang mengerange rangkaian acara Natal kali ini (mulai persiapan, penyiapan dana, penyusunan liturgi/acara, pelaksanaan bhakti sosial dan sampai puncaknya pada acara ibadah dan perayaan Natal) adalah para ibu. Oleh karenanya kita perlu mengapresiasinya, saya salut atas karya pelayanan mereka ini. Padahal pada awalnya ada sebersit kekhawatiran ...apakah bisa? Ditambah ada beberapa diantara mereka karena tuntutan tugas sudah minta ijin tidak bisa ikut sampai harinya. Pada harinya ada juga yang masih sakit memaksakan melayani dengan kesungguhannya, ada yang ndouble tugas karena di lingkungan gerejanya juga ada tugas melayani sehingga harus wira-wiri, ada juga merelakan anak2nya lama menunggu kepulangannya, dan mungkin masih ada cerita2 lainnya, namun kita telah lihat dan rasakan ternyata bisa, dan sukses!

Kedua, pada pagi hari dari hari acara perayaan tsb, saya mendapat informasi bahwa Pendeta yang beberapa minggu sebelumnya sudah dikonfirmasi dan menyatakan sanggup untuk memberikan khotbah Natal ...mendadak sakit! Sempat saya kaget, namun dengan cepat ada penggantinya. Puji Tuhan! Kejadian ini mirip tahun sebelumnya, dimana saat itu Romo yang berhalangan karena mendadak ibunya sakit. Semoga Pak Pendeta cepat pulih dan berpelayanan kembali.

Ketiga, Baru kali ini Natal kita rayakan bersama dalam wadah TELKOMGroup. Beberapa Suadara kita dari anak perusahaan telah mulai ikut berpartisipasi dalam hal ini, bahkan Saudara2 kita dari Telkomsel ikut bergabung dalam kepanitiaannya. Ini sebuah kemajuan yang perlu terus dibangun.
Tentu masih ada yang perlu kita perbaiki dan lengkapi dari penyelenggaraan perayaan ini ada evaluasinya untuk kesempurnaan kedepannya Tapi apapun itu... bagi saya acara tsb. telah terselenggara dengan baik dan sukses.

Saudara terkasih,
Pernahkah Saudara dipanggil untuk melayani Tuhan, menjadi majelis gereja atau pengurus lingkungan atau panitia natal spt ini misalnya? Apa dan bagaimana respon Saudara? …

Dalam melayani Tuhan kita perlu belajar dari Yeremia, kita bisa baca di Yeremia 1:6-10.
Seperti panggilan Tuhan kepada Yeremia, walaupun pada mulanya Yeremia menolak dengan alasan keterbatasannya, namun Tuhan mneguatkan dengan mengatakan “...tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan. (Yer 1:7)

Panggilan ini menguatkan dan meneguhkan hati Yeremia. Ia merasakan kekuatan baru untuk meyakini dan melakukan pelayanannya.
Panggilan Tuhan yang meneguhkan adalah panggilan yang membuat kita semakin bergairah dalam melayani Tuhan. Kita pasti dimampukan untuk sanggup dan bisa melakukan melalui berbagai tantangan yang ada dengan penuh keyakinan kepada Tuhan. Dengan kita menyanggupi panggilan tsb, kita menjadi dewasa dalam iman, karena kita akan mengerti lika-liku tantangan yang akan kita hadapi dan hal penting juga adalah bagaimana kita bersama2 dengan orang lain bersekutu untuk saling bantu membantu dengan satu tujuan yaitu utk hormat, pujian dan kemuliaan bagi NamaNya.

Ada satu lagu yang bisa mengingatkan kita untuk melayani Tuhan dan sesama; 
Melayani melayani lebih sungguh 2x
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku
Melayani melayani lebih sungguh
*Mengasihi mengampuni... dst.


Selamat melayani, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar