Saudara
terkasih,
Jumat beberapa
minggu lalu, seperjalanan pulang dari Semarang ke Solo, saya mendapat
tumpangan seorang ibu muda. Kalau diperhatikan dari raut muka wajahnya
sebenarnya cantik namun agak kurusan dikit dan sptnya ada sesuatu yang
menggelayuti pikirannya, ada sesuatu membebani pikirannya. Selewat beberapa kilometer perjalanan kami
yang memang padat seperti biasanya, si Ibu ini mulai menceritakan pergumulan
hidup yang sedang dihadapinya saat ini. Nah… benar dugaan saya!
Dia ceritakan
tentang persoalan dan beban hidupnya yang sangat berat yang ia rasakan saat ini.
Saat dimana ia menunggu keputusan pengadilan tentang
“perceraian” rumah tangganya. Saat
dimana seharusnya ia menikmati masa2 kebahagian bersama keluarganya yang baru
beberapa tahun dialaminya dengan suami dan anaknya, ….seolah semuanya hilang
sudah masa2 bahagia itu dengan satu peristiwa ini.
Setelah
menceritakan inti persoalan itu dia bertanya kepada saya; “pak, apakah ada beban seberat yang
saya rasakan ketika saya harus dipisahkan dengan orang yang saya cintai
seperti pergumulan saya ini?” Wah… saya
harus njawab apa ini? Berat memang beban ibu ini dan karena dia juga
seiman dengan saya, maka jawab saya; sebenarnya secara hukum kristen ini hal
yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Peristiwa yang sangat ditentang
Tuhan. Namun, dia katakan lagi, bahwa
“bukan saya yang menghendakinya tapi suaminya”!
sebelum saya jawab Ia bertanya lagi;” Apakah nasib seorang wanita seperti
ini …selalu dikalahkan, sementara suaminya dengan enaknya sudah berhubungan
dengan wanita lain dan tidak peduli lagi dengan keluarganya lagi?!”
Sepanjang
perjalanan dia menangis sesenggukan, sedih banget saya rasakan juga. Dengan
empaty, saya hanya bisa menghibur dan menguatkannya sambil terus menyetir mobil. Perjalanan kali
ini sepertinya menjadi sangat panjang dan lama karena mendengar cerita ibu tadi
sambil memberi penghiburan sekaligus merenungkannya.
Saudara
terkasih,
Seperti
pengalaman ibu tadi, kita bisa ambil pelajaran; bahwa setiap orang pasti punya
permasalahan baik persoalan kecil atau besar, sebesar persoalan ibu tadi
misalnya. Dan setiap masalah itu tentu
perlu dicari solusi jalan keluarnya. Bagaimana kita mencari jalan keluar
dari permasalahan/ persoalan hidup kita
masings, jalannya adalah; pertama kali dengan menyerahkan semua itu kepada Tuhan
melalui doa dan sikap perilaku kita. Karena Tuhan adalah yang kuasa dan sumber
pertolongan kita. Ia adalah pusat
kehidupan kita. Dan Ia tak pernah sekalipun meninggalkan kita, seperti yang ia
nyatakan dalam firmanNya berikut ini :
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak
akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia
akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya".
(1 Kor 10:13).
Jadi apapun
persoalan kita... itu tidak melebihi kekuatan kemampuan kita dan kita pasti
sanggup mengatasinya apabila kita sungguh2 bersandar dan minta pertolongan
kepadaNya. Bersahabatlah dengan masalah
yang sedang kita hadapi dan janganlah menghindar darinya. Kita perlu introspeksi diri, mungkin ada sikap
dan perbuatan kita yang salah, karena manusia tdk ada yang sempurna, perenungan,
niat dan sikap untuk memperbaiki
kesalahan tersebut. Menjadi manusia baru
di dalamNya.
Bangkit dan
hadapi persoalan2 kita dengan semangat dan yakinlah bahwa semua itu pasti dapat kita atasi dan lalui dengan kemenangan
bersamaNya. Tuhan pasti tidak akan diam saja, karena Ia sangat menyayangi kita
anak-anakNya. Dia akan membuka pintu
bagi setiap kita yang mengetoknya, seperti pujian
berikut :
SEGALA
PERKARAKU KUSERAHKAN PADA-MU
ALLAH PEMBELAKU
SEGALA KUATIRKU KUTARUH DI KAKI-MU
ALLAH PEM’LIHARAKU
REFF:
BILA KAU YANG MEMBUKA PINTU
TAK ADA SATU PUN DAPAT MENUTUPNYA
BILA KAU YANG MENGANGKAT AKU
TIADA YANG DAPAT MERENDAHKANKU
ALLAH PEMBELAKU
SEGALA KUATIRKU KUTARUH DI KAKI-MU
ALLAH PEM’LIHARAKU
REFF:
BILA KAU YANG MEMBUKA PINTU
TAK ADA SATU PUN DAPAT MENUTUPNYA
BILA KAU YANG MENGANGKAT AKU
TIADA YANG DAPAT MERENDAHKANKU
Pujian: “Bila Kau Yang Membuka Pintu” by Maria Shandi
Youtube
Doa: Tuhan,
trima kasih untuk kasih setiaMu, Kau beri kami kekuatan dan semangat untuk menghadapi
setiap persoalan2 kami. Kami percaya Engkau akan membuka pintu bagi setiap kami
yang berbeban dan Engkau akan memberikan kelegaan bagi kami.
Kepada Ibu muda
saudara kami yang saat ini berbeban berat dalam persoalan rumah tangganya,
kiranya Tuhan hadir dan memberi kekuatan kepadanya, nyatakan Tuhan bahwa Engkau sangat mengasihinya. Utus kami sebagai umatMu untuk saling memberi
penghiburan dan untuk saling menguatkan diantara kami. Sehingga Saudara
kami ini kembali bersemangat dalam menapaki kehidupannya. Amin
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar