Minggu, 30 September 2012

Bila Kau yang buka pintu


Saudara terkasih,
Jumat beberapa minggu lalu, seperjalanan pulang dari Semarang ke Solo, saya mendapat tumpangan  seorang ibu muda.  Kalau diperhatikan dari raut muka wajahnya sebenarnya cantik namun agak kurusan dikit dan sptnya ada sesuatu yang menggelayuti pikirannya, ada sesuatu membebani pikirannya.  Selewat beberapa kilometer perjalanan kami yang memang padat seperti biasanya, si Ibu ini mulai menceritakan pergumulan hidup yang sedang dihadapinya saat ini. Nah… benar dugaan saya!
Dia ceritakan tentang persoalan dan beban hidupnya yang sangat berat yang ia rasakan saat ini.  Saat dimana ia  menunggu keputusan pengadilan tentang “perceraian” rumah tangganya.   Saat dimana seharusnya ia menikmati masa2 kebahagian bersama keluarganya yang baru beberapa tahun dialaminya dengan suami dan anaknya, ….seolah semuanya hilang sudah masa2 bahagia itu dengan satu peristiwa ini.
Setelah menceritakan inti persoalan itu dia bertanya kepada  saya; “pak, apakah ada beban seberat yang saya rasakan ketika saya harus dipisahkan dengan orang yang saya cintai seperti pergumulan saya ini?”  Wah… saya harus njawab apa ini?   Berat memang beban ibu ini dan karena dia juga seiman dengan saya, maka jawab saya; sebenarnya secara hukum kristen ini hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Peristiwa yang sangat ditentang Tuhan.  Namun, dia katakan lagi, bahwa “bukan saya yang menghendakinya tapi suaminya”!  sebelum saya jawab Ia bertanya lagi;” Apakah nasib seorang wanita seperti ini …selalu dikalahkan, sementara suaminya dengan enaknya sudah berhubungan dengan wanita lain dan tidak peduli lagi dengan keluarganya lagi?!” 
Sepanjang perjalanan dia menangis sesenggukan, sedih banget saya rasakan juga. Dengan empaty, saya hanya bisa menghibur dan menguatkannya  sambil terus menyetir mobil. Perjalanan kali ini sepertinya menjadi sangat panjang dan lama karena mendengar cerita ibu tadi sambil memberi penghiburan sekaligus merenungkannya. 
Saudara terkasih,
Seperti pengalaman ibu tadi, kita bisa ambil pelajaran; bahwa setiap orang pasti punya permasalahan baik persoalan kecil atau besar, sebesar persoalan ibu tadi misalnya.  Dan setiap masalah itu tentu perlu dicari solusi jalan keluarnya. Bagaimana kita mencari jalan keluar dari  permasalahan/ persoalan hidup kita masings, jalannya adalah; pertama kali dengan menyerahkan semua itu kepada Tuhan melalui doa dan sikap perilaku kita.   Karena Tuhan adalah yang kuasa dan sumber pertolongan kita. Ia  adalah pusat kehidupan kita. Dan Ia tak pernah sekalipun meninggalkan kita, seperti yang ia nyatakan dalam firmanNya berikut ini :
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya". (1 Kor 10:13).
Jadi apapun persoalan kita... itu tidak melebihi kekuatan kemampuan kita dan kita pasti sanggup mengatasinya apabila kita sungguh2 bersandar dan minta pertolongan kepadaNya.  Bersahabatlah dengan masalah yang sedang kita hadapi dan janganlah menghindar darinya.  Kita perlu introspeksi diri, mungkin ada sikap dan perbuatan kita yang salah, karena manusia tdk ada yang sempurna, perenungan, niat dan sikap  untuk memperbaiki kesalahan tersebut.  Menjadi manusia baru di dalamNya.
Bangkit dan hadapi persoalan2 kita dengan semangat dan yakinlah bahwa semua itu pasti  dapat kita atasi dan lalui dengan kemenangan bersamaNya. Tuhan pasti tidak akan diam saja, karena Ia sangat menyayangi kita anak-anakNya.  Dia akan membuka pintu bagi setiap kita yang mengetoknya, seperti pujian berikut :
SEGALA PERKARAKU KUSERAHKAN PADA-MU
ALLAH PEMBELAKU
SEGALA KUATIRKU KUTARUH DI KAKI-MU
ALLAH PEM’LIHARAKU
REFF:
BILA KAU YANG MEMBUKA PINTU
TAK ADA SATU PUN DAPAT MENUTUPNYA
BILA KAU YANG MENGANGKAT AKU
TIADA YANG DAPAT MERENDAHKANKU
Pujian:  “Bila Kau Yang Membuka Pintu” by Maria Shandi Youtube

Doa: Tuhan, trima kasih untuk kasih setiaMu, Kau beri kami kekuatan dan semangat untuk menghadapi setiap persoalan2 kami. Kami percaya Engkau akan membuka pintu bagi setiap kami yang berbeban dan Engkau akan memberikan kelegaan bagi kami.
Kepada Ibu muda saudara kami yang saat ini berbeban berat dalam persoalan rumah tangganya, kiranya Tuhan hadir dan memberi kekuatan kepadanya, nyatakan Tuhan bahwa Engkau sangat mengasihinya. Utus kami sebagai umatMu untuk saling memberi penghiburan dan untuk saling menguatkan diantara kami. Sehingga Saudara kami ini kembali bersemangat dalam menapaki kehidupannya. Amin 
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar