Senin, 16 Juli 2012

Semua ada waktunya

Saudara terkasih,
Kita masing2 tentu punya pengharapan, pengharapan akan sesuatu dapat terjadi pd suatu saat nanti.  Namun adakalanya harapan itu sepertinya tak kunjung datang juga, walaupun kita sudah menungguuu begitu lama, walaupun sudah kita upayakan sebisa mungkin.  Tapi sampai saat ini tetap belum terkabul juga.  Yah… mungkin saat ini, kita menggerutu, kecewa, patah semangat, nglokro.
Pernah saya diajak patuen (kunjungan) ke warga jemaat gereja yang sudah lama menderita sakit. Warga yang sakit ini setiap kali ada kunjungan selalu mengeluh; “Kenapa sakit ini tidak segera pergi dari tubuhnya, kenapa begitu lamanya saya derita? saya sudah bosan! Padahal saya setia melayani Tuhan, namun Tuhan kasih saya penyakit ini? Kenapa?”    Ya, dia memang seorang aktivis gereja sebelumnya dan kami menghormatinya.  Dengan keberadaannya saat ini, kami hanya bisa mendoakannya seraya menghibur dan menguatkannya.
Saudara, sebagai anak-anak Tuhan semestinya tidak perlu demikian, justru kita perlu mensyukuri keberadaan kita, apapun keadaan kita, susah senang sedih, walaupun tidak mudah memang menjalaninya.  Ingat, bahwa dibalik sesuatu itu pasti ada rencana Tuhan bagi kita, yang mungkin kita tidak tahu.   Kita perlu meyakini, bahwa rencana Tuhan itu baik adanya. Tidak ada bapak yang mau atau tega menjerumuskan anaknya, apalagi Allah Bapa kita!    Kadang rancangan kita manusia tidak sama dengan rancangan Tuhan.
Seperti Kitab Roma 8 : 28 nyatakan;  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
Ayat ini menjelaskan, bahwa Allah “mboten sare” Ia selalu bekerja pada setiap kita manusia untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, apabila kita setia dan mengasihiNya. Oleh karenanya tidak pada tempatnya kalau kita mengeluh, tidak puas dengan keadaan kita saat ini.

Semua ada waktunya... semua ada saatnya.  Mungkin besok, atau lusa, atau minggu depan, atau bulan depan, atau tahun depa. Kapan waktunya kita tidak tahu, dan tak seorangpun bisa tahu sampai kapan kita harus menunggu.    (Coba renungkan juga P
engkotbah 3 : 11).
Seharusnya demikianlah hidup ini kita jalani, kesenangan, atau kesulitan harus kita lalui, dengan menempuh waktu yang sering terasa tanpa ujung. Namun percayalah, penantian kita takkan abadi. Penantian kita akan berbuah manis dan indah pada waktunya. Pada saatnya kelak, pada akhirnya kelak.
Seperti lirik lagu berikut ini; ADA WAKTU 'TUK BERDUKA, ADA WAKTU 'TUK BERSUKA
ADA WAKTU 'TUK BERDIAM, ADA WAKTU 'TUK BERKATA

NAMUN DI ATAS S'GALANYA, KU TAHU ALLAHKU BEKERJA
MENDATANGKAN KEBAIKAN, BAGI YANG MENGASIHI-NYA

DI SAAT YANG KU ALAMI, TAK S'PERTI YANG KUINGINI
DI SAAT TIADA JAWABAN, MENGAPA HARUS TERJADI

NAMUN DI ATAS S'GALANYA, KU TAHU ALLAHKU BEKERJA
MENDATANGKAN KEBAIKAN, BAGI YANG MENGASIHI-NYA

MUNGKIN TAK KUPAHAMI, APA YANG KINI AKU ALAMI
NAMUN KU TAHU PASTI, KASIH ALLAHKU TAK KAN BERHENTI...
("Indah pada waktunya by Edward Chen")

Ada suatu cerita, yg mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kita;
Ada seorang raja yang terkenal bijaksana meminta kepada tukang emasnya yang sudah tua renta utk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya. Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman & perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran utk hidupku".
Berbulan2 si tukang emas yg tua itu hanya memandangi cincin rajanya, menulisnya mudah namun yang lebih sulit adalah menuliskan apa yg penting di cincin emas yg kecil itu. Akhirnya setelah sekian lama si tukang emas itupun menyelesaikan pekerjaannya lalu menyerahkan cincin itu kepada Sang Raja. Dan dengan tersenyum, Sang Raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, “These too, will pass ".
Awalnya Sang Raja tidak terlalu paham dengan apa yg tertulis di sana. Tapi, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan kerajaan yg pelik, akhirnya Ia membaca tulisan di cincin itu & Ia pun menjadi lebih tenang, Dan Inipun akan berlalu!. Dan tatkala Ia sedang bersenang2, Ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas Ia menjadi rendah hati kembali.

Saudara,
Ketika kita punya masalah, janganlah terlalu bersedih. dan ketika kita lagi senangpun, jangan terlalu kelewat senang. Ingatlah... apapun yg kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu. Tidak ada yang langgeng di dunia ini. Dan apabila kita pasrahkan semua perkara/ pergumulan kita kepada Allah Bapa kita, maka sudah semestinya kita tidak perlu khawatir lagi akan apa yang akan terjadi esok hari. Amin.
Demikian sharring renungan ini, semoga dapat menguatkan iman dan memberi semangat kepada kita semua.
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar