Saudara terkasih,
Kita masing2 tentu punya pengharapan, pengharapan akan sesuatu
dapat terjadi pd suatu saat nanti. Namun
adakalanya harapan itu sepertinya tak kunjung datang juga, walaupun kita sudah
menungguuu begitu lama, walaupun sudah kita upayakan sebisa mungkin. Tapi sampai saat ini tetap belum terkabul
juga. Yah… mungkin saat ini, kita
menggerutu, kecewa, patah semangat, nglokro.
Pernah saya diajak patuen (kunjungan) ke warga jemaat gereja yang
sudah lama menderita sakit. Warga yang sakit ini setiap kali ada kunjungan
selalu mengeluh; “Kenapa sakit ini tidak segera pergi dari tubuhnya, kenapa
begitu lamanya saya derita? saya sudah bosan! Padahal saya setia melayani Tuhan,
namun Tuhan kasih saya penyakit ini? Kenapa?” Ya,
dia memang seorang aktivis gereja sebelumnya dan kami menghormatinya. Dengan keberadaannya saat ini, kami hanya bisa
mendoakannya seraya menghibur dan menguatkannya.
Saudara, sebagai anak-anak Tuhan semestinya tidak perlu demikian,
justru kita perlu mensyukuri keberadaan kita, apapun keadaan kita, susah senang
sedih, walaupun tidak mudah memang menjalaninya. Ingat, bahwa dibalik sesuatu itu pasti ada
rencana Tuhan bagi kita, yang mungkin kita tidak tahu. Kita perlu meyakini, bahwa rencana Tuhan itu
baik adanya. Tidak ada bapak yang mau atau tega menjerumuskan anaknya, apalagi
Allah Bapa kita! Kadang rancangan kita
manusia tidak sama dengan rancangan Tuhan.
Seperti Kitab Roma 8 : 28 nyatakan; “Kita
tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah”.
Ayat ini menjelaskan, bahwa Allah “mboten sare” Ia selalu bekerja
pada setiap kita manusia untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, apabila kita
setia dan mengasihiNya. Oleh karenanya tidak pada tempatnya kalau kita mengeluh,
tidak puas dengan keadaan kita saat ini.
Semua ada waktunya... semua ada saatnya. Mungkin besok, atau lusa, atau minggu depan, atau bulan depan, atau tahun depa. Kapan waktunya kita tidak tahu, dan tak seorangpun bisa tahu sampai kapan kita harus menunggu. (Coba renungkan juga Pengkotbah 3 : 11).
Semua ada waktunya... semua ada saatnya. Mungkin besok, atau lusa, atau minggu depan, atau bulan depan, atau tahun depa. Kapan waktunya kita tidak tahu, dan tak seorangpun bisa tahu sampai kapan kita harus menunggu. (Coba renungkan juga Pengkotbah 3 : 11).
Seharusnya demikianlah hidup ini kita jalani, kesenangan, atau
kesulitan harus kita lalui, dengan menempuh waktu yang sering terasa tanpa
ujung. Namun percayalah, penantian kita takkan abadi. Penantian kita akan
berbuah manis dan indah pada waktunya. Pada saatnya kelak, pada akhirnya kelak.
Seperti lirik lagu berikut ini; ADA WAKTU 'TUK BERDUKA, ADA WAKTU 'TUK BERSUKA
ADA WAKTU 'TUK BERDIAM, ADA WAKTU 'TUK BERKATA
NAMUN DI ATAS S'GALANYA, KU TAHU ALLAHKU BEKERJA
MENDATANGKAN KEBAIKAN, BAGI YANG MENGASIHI-NYA
DI SAAT YANG KU ALAMI, TAK S'PERTI YANG KUINGINI
DI SAAT TIADA JAWABAN, MENGAPA HARUS TERJADI
NAMUN DI ATAS S'GALANYA, KU TAHU ALLAHKU BEKERJA
MENDATANGKAN KEBAIKAN, BAGI YANG MENGASIHI-NYA
MUNGKIN TAK KUPAHAMI, APA YANG KINI AKU ALAMI
NAMUN KU TAHU PASTI, KASIH ALLAHKU TAK KAN BERHENTI...
("Indah pada waktunya by Edward Chen")
ADA WAKTU 'TUK BERDIAM, ADA WAKTU 'TUK BERKATA
NAMUN DI ATAS S'GALANYA, KU TAHU ALLAHKU BEKERJA
MENDATANGKAN KEBAIKAN, BAGI YANG MENGASIHI-NYA
DI SAAT YANG KU ALAMI, TAK S'PERTI YANG KUINGINI
DI SAAT TIADA JAWABAN, MENGAPA HARUS TERJADI
NAMUN DI ATAS S'GALANYA, KU TAHU ALLAHKU BEKERJA
MENDATANGKAN KEBAIKAN, BAGI YANG MENGASIHI-NYA
MUNGKIN TAK KUPAHAMI, APA YANG KINI AKU ALAMI
NAMUN KU TAHU PASTI, KASIH ALLAHKU TAK KAN BERHENTI...
("Indah pada waktunya by Edward Chen")
Ada suatu cerita, yg mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kita;
Ada seorang raja yang terkenal bijaksana meminta kepada tukang
emasnya yang sudah tua renta utk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya. Raja
berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman
& perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran utk
hidupku".
Berbulan2 si tukang emas yg tua itu hanya memandangi cincin
rajanya, menulisnya mudah namun yang lebih sulit adalah menuliskan apa yg
penting di cincin emas yg kecil itu. Akhirnya setelah sekian lama si tukang emas
itupun menyelesaikan pekerjaannya lalu menyerahkan cincin itu kepada Sang Raja.
Dan dengan tersenyum, Sang Raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya,
“These too, will pass ".
Awalnya Sang Raja tidak terlalu paham dengan apa yg tertulis di
sana. Tapi, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan kerajaan yg pelik,
akhirnya Ia membaca tulisan di cincin itu & Ia pun menjadi lebih tenang, Dan
Inipun akan berlalu!. Dan tatkala Ia sedang bersenang2, Ia pun tak sengaja
membaca tulisan di cincin itu, lantas Ia menjadi rendah hati
kembali.
Saudara,
Ketika kita punya masalah, janganlah terlalu bersedih. dan ketika kita lagi senangpun, jangan terlalu kelewat senang. Ingatlah... apapun yg kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu. Tidak ada yang langgeng di dunia ini. Dan apabila kita pasrahkan semua perkara/ pergumulan kita kepada Allah Bapa kita, maka sudah semestinya kita tidak perlu khawatir lagi akan apa yang akan terjadi esok hari. Amin.
Saudara,
Ketika kita punya masalah, janganlah terlalu bersedih. dan ketika kita lagi senangpun, jangan terlalu kelewat senang. Ingatlah... apapun yg kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu. Tidak ada yang langgeng di dunia ini. Dan apabila kita pasrahkan semua perkara/ pergumulan kita kepada Allah Bapa kita, maka sudah semestinya kita tidak perlu khawatir lagi akan apa yang akan terjadi esok hari. Amin.
Demikian sharring renungan ini, semoga dapat menguatkan iman dan
memberi semangat kepada kita semua.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar