Kamis, 19 Juli 2012

Hal berdoa


Saudara terkasih,

Katanya “Doa adalah nafas orang Kristen?” Tetapi sering kita jumpai beberapa orang kalau ditunjuk atau diberi tugas untuk menjadi pemimpin doa dalam kegiatan kerohanian sering menolaknya dgn muacem2 alasan; “tolong jangan saya yang lain saja, saya tidak biasa berdoa di depan orang, doa saya kalau di dengar kurang bagus, saya kalau berdoa menyendiri, mbok saya yang didoakan saja ya… dll”.  Yaach… memang tidak salah mereka, mungkin krn kebiasaan dan cara berdoanya lain sehingga menolak dengan halus.
  Tapi bagaimana ya…? rasanya ada sesuatu yang kurang. Ini hal berdoa lho! yang seharusnya sudah menjadi kebiasaan bagi kita pengikut Kristus utk melakukannya setiap waktu. 

Ada rekan saya, ketika dia disuruh memimpin doa, karena tidak bisa menolak maka dengan mantapnya ia langsung naik ke mimbar lalu dengan lantangnya berkata; “Mari Saudara kita satukan hati untuk menghadap Tuhan, mari kita berdoa!”   tapi karena mungkin tdk siap dan saking grogy nya, dia hanya diam terpaku 1 detik, 2 detik, 3 detik  berlalu,  sambil berpikir keras dia sekilas melihat ke hadirin yg lain sdh menundukkan kepala semua, beberapa detik kemudian tetap tak sepatah katapun keluar dari mulutnya (hening) sampai 2 menit berlalu  baru dia ucapkan Amiin. langsung disahut “hhuuuu…!!” oleh yg hadir di situ. Dia turun dari mimbar dengan basah berkeringat dan panas dingin.

Tapi ini cerita lain,
Sekali waktu saya ketemu seorang ibu rekan kerja saya yg suaminya sedang menjalani perawatan kemoterapi karena sakit. Ia menceritakan bagaimana ia berdoa dengan sungguh2 agar suaminya diberikan kekuatan dalam meghadapi sakit yang dideritanya, dengan dasar iman, pengharapan akan kuasa Tuhan. Halleluyah.. Suaminya yang sakit bisa merasakan ada aliran hangat Tangan Kuasa Tuhan menjamah tubuhnya yang lemah itu menjadi kuat kembali.

Diceritakan juga oleh  si ibu tadi, ketika ada tetangganya yg sakit, karena yg lagi sakit itu beda iman dia minta ijin kepada keluarganya untuk berdoa dengan caranya. Dengan doanya maka kuasa Tuhan memberikan kesehatan bagi tetangga tsb dan berangsur2 pulih.  Saya katakan kepada ibu tadi bahwa dia dipakai Roh Kudus untuk memberikan kekuatan kepada suaminya dan memberikan kesembuhan kepada tetangganya. Seperti kata ibu tadi; bahwa ia akan terus melakukannya kepada siapapun yang meminta doanya.

Saya pernah mengikuti ibadah Doa Pagi di gereja saya pada hari Sabtu jam 5 pagi. Dari beberapa kali saya mengikuti kegiatan tersebut, ternyata yang hadir kebanyakan adalah orang-orang tua warga jemaat gereja. Mungkin ini terjadi juga di tempat lain? Pertanyaannya ... kenapa? mana jemaat yang lain? Saya jadi respek terhadap para orang tua tersebut yang begitu antusiasnya mengikuti doa pagi, begitu khusuknya mereka. Tentu ada "sesuatu" yang untuk mereka sangat penting bagi hidupnya.

Saudara,
Kekuatan doa maha dahsyat, doa bisa mengubah segala sesuatu, kalau dilakukan dengan kesungguhan hati, kepasrahan yang didasari iman dan pengharapan akan kuasa Tuhan, apalagi jika dilakukan oleh banyak orang percaya.   Saya percaya itu.  Saya alami itu saat dimana anak saya sedang sakit, dulu, banyak orang, baik yg saya kenal atau tidak sama sekali yang mensupport dan mendoakan anak saya.  Akhirnya anak saya diberi kesembuhan. Luar biasa!

Jadi betul Saudara, kalau Doa itu adalah nafas bagi orang percaya. Berdoa itu penting, dengan doa kita bisa berkomunikasi dengan Sang Pencipta Alam Semesta, kita bisa mengucap syukur atas karunia kehidupan, kita bisa utarakan harapan keinginan kita sembari tetap selalu setia kepadaNya.   Oleh karena itu Saudara, mari kita lakukan dengan cara yang benar yang diperkenankan Allah Bapa kita. Bagaimana cara berdoa yang benar? Banyak ditulis dalam alkitab, Saudara bisa baca, pelajari dan praktekkan.  Salah satu contoh adalah “Doa Bapa Kami” yang diajarkan Yesus Kristus sendiri kepada kita. (Lukas 11 : 1-4)



Doa orang benar bila didoakan dengan yakin, besar kuasanya.
Dan tiap doa yang lahir dari iman, berkuasa menyelamatkan.
(lirycs “Doa mengubah segala sesuatu” by Regina Pangkerego, Youtube)

Sudahkah kita beri porsi waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa, setiap hari? Saudara yang mengetahui.  Mari kita lakukan itu.  amin

Tuhan memberkati.



     












                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar