Saudara
terkasih,
Katanya “Doa
adalah nafas orang Kristen?” Tetapi sering kita jumpai beberapa orang kalau
ditunjuk atau diberi tugas untuk menjadi pemimpin doa dalam kegiatan kerohanian
sering menolaknya dgn muacem2 alasan; “tolong jangan saya yang lain saja, saya
tidak biasa berdoa di depan orang, doa saya kalau di dengar kurang bagus, saya
kalau berdoa menyendiri, mbok saya yang didoakan saja ya… dll”. Yaach… memang tidak salah mereka, mungkin krn
kebiasaan dan cara berdoanya lain sehingga menolak dengan halus.
Tapi bagaimana ya…? rasanya ada sesuatu yang kurang. Ini hal berdoa lho! yang seharusnya sudah menjadi kebiasaan bagi kita pengikut Kristus utk melakukannya setiap waktu.
Tapi bagaimana ya…? rasanya ada sesuatu yang kurang. Ini hal berdoa lho! yang seharusnya sudah menjadi kebiasaan bagi kita pengikut Kristus utk melakukannya setiap waktu.
Ada rekan saya, ketika dia disuruh memimpin doa, karena tidak bisa
menolak maka dengan mantapnya ia langsung naik ke mimbar lalu dengan lantangnya
berkata; “Mari Saudara kita satukan hati untuk menghadap Tuhan, mari kita
berdoa!” tapi karena mungkin tdk siap dan saking grogy
nya, dia hanya diam terpaku 1 detik, 2 detik, 3 detik berlalu, sambil berpikir keras dia sekilas melihat ke
hadirin yg lain sdh menundukkan kepala semua, beberapa detik kemudian tetap tak
sepatah katapun keluar dari mulutnya (hening) sampai 2 menit berlalu baru dia ucapkan Amiin. langsung disahut
“hhuuuu…!!” oleh yg hadir di situ. Dia turun dari mimbar dengan basah
berkeringat dan panas dingin.
Tapi ini cerita
lain,
Sekali waktu
saya ketemu seorang ibu rekan kerja saya yg suaminya sedang menjalani perawatan
kemoterapi karena sakit. Ia menceritakan bagaimana ia berdoa dengan sungguh2
agar suaminya diberikan kekuatan dalam meghadapi sakit yang dideritanya, dengan
dasar iman, pengharapan akan kuasa Tuhan. Halleluyah.. Suaminya yang sakit bisa
merasakan ada aliran hangat Tangan Kuasa Tuhan menjamah tubuhnya yang lemah itu
menjadi kuat kembali.
Diceritakan
juga oleh si ibu tadi, ketika ada
tetangganya yg sakit, karena yg lagi sakit itu beda iman dia minta ijin kepada
keluarganya untuk berdoa dengan caranya. Dengan doanya maka kuasa Tuhan
memberikan kesehatan bagi tetangga tsb dan berangsur2 pulih. Saya katakan kepada ibu tadi bahwa dia
dipakai Roh Kudus untuk memberikan kekuatan kepada suaminya dan memberikan
kesembuhan kepada tetangganya. Seperti kata ibu tadi; bahwa ia akan terus
melakukannya kepada siapapun yang meminta doanya.
Saya pernah
mengikuti ibadah Doa Pagi di gereja saya pada hari Sabtu jam 5 pagi. Dari
beberapa kali saya mengikuti kegiatan tersebut, ternyata yang hadir kebanyakan
adalah orang-orang tua warga jemaat gereja. Mungkin ini terjadi juga di
tempat lain? Pertanyaannya ... kenapa? mana jemaat yang lain? Saya jadi respek
terhadap para orang tua tersebut yang begitu antusiasnya mengikuti doa pagi,
begitu khusuknya mereka. Tentu ada "sesuatu" yang untuk mereka sangat penting
bagi hidupnya.
Saudara,
Kekuatan doa maha dahsyat, doa bisa mengubah segala sesuatu, kalau dilakukan dengan kesungguhan hati, kepasrahan yang didasari iman dan pengharapan akan kuasa Tuhan, apalagi jika dilakukan oleh banyak orang percaya. Saya percaya itu. Saya alami itu saat dimana anak saya sedang sakit, dulu, banyak orang, baik yg saya kenal atau tidak sama sekali yang mensupport dan mendoakan anak saya. Akhirnya anak saya diberi kesembuhan. Luar biasa!
Kekuatan doa maha dahsyat, doa bisa mengubah segala sesuatu, kalau dilakukan dengan kesungguhan hati, kepasrahan yang didasari iman dan pengharapan akan kuasa Tuhan, apalagi jika dilakukan oleh banyak orang percaya. Saya percaya itu. Saya alami itu saat dimana anak saya sedang sakit, dulu, banyak orang, baik yg saya kenal atau tidak sama sekali yang mensupport dan mendoakan anak saya. Akhirnya anak saya diberi kesembuhan. Luar biasa!
Jadi betul Saudara, kalau
Doa itu adalah nafas bagi orang percaya. Berdoa itu penting, dengan doa kita
bisa berkomunikasi dengan Sang Pencipta Alam Semesta, kita bisa mengucap syukur
atas karunia kehidupan, kita bisa utarakan harapan keinginan kita sembari tetap
selalu setia kepadaNya. Oleh karena
itu Saudara, mari kita lakukan dengan cara yang benar yang diperkenankan Allah
Bapa kita. Bagaimana cara berdoa yang
benar? Banyak ditulis dalam alkitab, Saudara bisa baca, pelajari dan
praktekkan. Salah satu contoh adalah
“Doa Bapa Kami” yang diajarkan Yesus Kristus sendiri kepada kita. (Lukas 11 :
1-4)
Doa orang benar bila didoakan dengan yakin, besar kuasanya.
Dan tiap doa
yang lahir dari iman, berkuasa menyelamatkan.
(lirycs “Doa
mengubah segala sesuatu” by Regina Pangkerego, Youtube)
Sudahkah kita
beri porsi waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa, setiap hari? Saudara yang mengetahui. Mari
kita lakukan itu.
amin
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar