Selasa, 24 Juli 2012

Di pelataranNya


Saudara terkasih,

Kadang sepulang kerja dari Semarang sampai rumah di Solo ternyata rumah kosong tak ada seorangpun di rumah.  Setelah saya cari ternyata anggota keluarga ada di gereja sedang mengikuti kegiatan di sana spt; latian musik utk persiapan ibadah minggu, latian  koor, lagi ngikuti persekutuan doa, dsb.    Agak sedikit kecewa sih.... ga disambut mereka… tapi ada senangnya juga, mereka berada di gereja dan tidak kemana2.  Mereka sering mencandai saya dengan mengatakan; “khan lebih baik satu hari dipelataranNya dari pada seribu hari di tempat lain?”   Nah….?

Hanya bahan candaan, tapi apabila kita renungkan secara lebih sungguh ternyata ada maknanya manakala hati kita pengiiinn sekali bertemu dengan Tuhan, saat dimana kita sedang menghadapi cobaan, pergumulan hidup, saat rasanya ada kesesakan, ada kepedihann, ada sesuatu yang sedang kita alami yang belum tersolusikan, sesuatu yang sangat  kita harapkan. Lalu, beban itu kita utarakan semuanya kepada Bapa di sorga dalam doa, sejurus rasanya ada kesejukan, kelegaan.   Ya.. saat-saat dimana kita sedang berada dalam pelataranNya.   
Saudara, pernahkah Saudara datang ke gereja mendahului jemaat lain saat suasana masih sepi, Saudara bisa duduk merenung sendirian dalam gedung gereja tersebut. Saudara bisa rasakan bahwa ada kesejukan mengalir dengan suasana hening itu.  Kita bisa merenungkan siapa diri kita dihadapanNya, ya .... kita adalah makhluk papa yg penuh kekurangan, kita bisa bersyukur dalam hal ini kepadaNya. BersamaNya ada rasa kedamaian yg dalam.  Saya pernah rasakan itu.
Seperti dikatakan Pemasmur dalam Mazmur 84: 11 “ Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik “.


Pemasmur memberikan suatu teladan yang baik, dimana dia sangat merindukan hari-hariNya untuk diam dan bersekutu dengan Tuhan. Dimana pada saat dia boleh intim dan melekat kepada Tuhan, Dia menantikan Tuhan seperti selayaknya kita menantikan kekasih hati kita. Sungguh benar-benar ketika kita boleh merasakan kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita, setiap detik bahkan setiap hembusan nafas yang kita keluarkan. Betapa agung dan besar Tuhan kita, betapa Dia layak tuk diagungkan, dipuji dan disembah. 
Teladan Daud, pujilah Tuhan. Sembahlah Tuhan, bersyukurlah akan segala rahmat & kasih setiaNya..  rasakan & kecaplah segala kebaikan Tuhan dalam hidup kita pribadi lepas pribadi.


Seperti lirycs lagu berikut ini,  lagu ini  menarik utk direnungkan apalagi sambil dinyanyikan;

Satu hal yang kurindu
Berdiam di dalam baitMu
Satu hal yang kupinta
Menikmati baitMu Tuhan
Lebih baik satu hari di pelataranMu
Daripada sribu hari di tempat lain
MemujiMu menyembahMu Kau Allah yang hidup
Dan menikmati smua kemurahanMu

                    
Bersama Dia dalam pelataranNya akan membawa kedamaian dalam hidup kita.  Mari datang dan ikutlah dalam kegiatan2 rohani, tidak terbatas pada ibadah Minggu saja.  Tuhan rindu akan pujian, penyembahan kita.  Amin


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar