Senin, 16 Juli 2012

Diberkati untuk memberkati

Syalom Saudara,

Saudara pernah nonton film spiderman? tentu ingat nasehat Uncle Ben  kepada si Peter Parker ponakannya, demikian katanya; ” with great power, comes great responsibility” Kalau dalam film tersebut si Peter Parker mendapat kekuatan besar hingga menjadi Spiderman, maka secara moral ia dituntut tanggung jawab semakin besar untuk peduli pada lingkungannya. 
 

Dalam kehidupan kita sehari-hari seharusnya juga demikian, ketika kita diberikan berkat oleh Tuhan maka tanggungjawab kita kepada lingkungan kita juga semakin besar.  Berkat itu berupa apapun yang kita miliki yang orang lain belum tentu memilikinya, mungkin berupa pangkat, jabatan, kekuasaan, harta, kesehatan, kedamaian, keamanan, kecukupan atau hati berpelayanan, dsb.

Di lingkungan kantor misalnya, seorang Manager tentu mempunyai tanggungjawab yang lebih besar dari pada seorang Officer. Demikian juga seorang General Manager akan semakin besar pula tanggung jawabnya.  Namun, kadang kita temui masih ada orang-orang yang sudah diberkati tapi bukan menjadi berkat bagi lingkungannya, malah menjadi batu sandungan. 

Ada banyak contoh dalam hal ini, seperti misalnya ketika ada Pejabat yang mau pindah (acara pisah sambut pejabat), kita lihat bagaimana pejabat unit2 lain berbondong2 memberikan hadiah kenang2an ( pdhl mana ada akun/mtp hadiah kenang2an utk pejabat? ), sehingga kalau dihitung kolektif menjadi begitu banyaknya.   Coba kalau yang pindah hanya seorang staf, boro2 dpt hadiah, kadang malah tdk ada ucapan terima kasih, dibiarkan saja tahu2 ia sdh pindah!    Sering para pejabat minta dilayani dan minta ini itu ita,sesuatu yang tdk ada kaitannya dengan pekerjaan dan bukan haknya, tapi karena berkuasa… ya bawahannya terpaksa memenuhinya.   Ketika kita mendapat bonus, insentif atau tambahan penghasilan lainnya… langsung kita berpikir akan pemenuhan kebutuhan pribadi, tanpa ingat bahwa semua itu adalah pemberian Tuhan… Tidak ada bagian utk peduli orang lain!  

Nah bagaimana ajaran Tuhan dalam hal ini.  Mari kita renungkan firman Tuhan pada kitab Amsal 11:24-26   Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.  Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum ”.

Ini jelas sekali… secara harafiahpun seharusnya kita mengerti maksud firman ini. Tapi mungkin ada pertanyaan, mengapa seorang yang memberi kepada orang lain kok diberi kelimpahan? Itulah kuasa Tuhan, karena orang tersebut menjalankan panggilanNya, maka Tuhan menambahkan berkatnya hingga melimpah. Demikian sebaliknya, orang yang pelit akan selalu kekurangan.   Bukankah orang yang menabur akan semakin diberkati dibandingkan dengan orang yang telah menuai dan tidak pernah menabur?  Sebab bagaimana mungkin dia akan menuai bila tidak pernah menabur?


                       
Saudara terkasih,
Mari, kita penuhi hidup kita dengan hal-hal utk peduli dengan lingkungan kita, melayani, menolong  orang lain dengan apapun berkat yang kita miliki. Kita punya harta atau punya kuasa atau punya hati utk mengasihi orang lain, mari biarlah berkat yang kita terima kita salurkan menjadi berkat untuk orang lain sebagai ucapan syukur atas kasih Tuhan kepada kita semua.  Biarlah kita menjadi orang yang “diberkati utk memberkati”.  Kita bisa menjadi bagian pelayanan bukannya hanya sebagai obyek tapi subyek,  tidak hanya mengkritisi saja tanpa aksi utk memperbaiki, tetapi kita lakukan sepanjang kita mampu lakukan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.   
amin.

Selamat berkarya, selamat beraktifitas…
Tuhan memberkati. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar