Jumat, 14 Oktober 2016

Tetap Setia Melayani, Walau Tak Dihargai dan Ditolak

Saudara terkasih,
Suatu kali ketika saya datang memenuhi undangan mantenan anak teman kantor, saya ketemu dengan beberapa mantan pejabat yang sudah pensiun di acara resepsi tersebut.  Salah satu diantaranya adalah mantan atasan saya.  Beliau menyapa, meyalami dan merangkul saya, lalu kemudian ia mengajak saya agak menepi dari keramaian tamu2 lainnya.  Saya agak sedikit  bertanya dalam hati.. ada apa ini? Awalnya ia minta maaf kepada saya (perasaan ia ga punya salah dengan saya, batin saya berkata demikian), tetapi kemudian ia memberitahu saya; bahwa sebenarnya kira2 dua tahun sebelumnya ketika ia masih menjabat dulu, ia pernah memperjuangkan saya untuk mendapatkan promosi.. seperti yang ia katakan sebelumnya. Kebetulan waktu itu ada restrukturisasi organisasi, yaitu dengan adanya pembentukan struktur divisi regional baru, dan ada posisi yang pas untuk job saya saat itu. Dari sidang prajabatan yang ia hadiri sebenarnya sudah ada semacam berita acara dari hasil sidang, dan saya dinyatakan menjadi salah satu orang yang lulus untuk mendapatkan promosi.  Namun apa yang terjadi... setelah sidang itu ada “tangan2 tertentu” yang merubah hasil berita acara dari sidang resmi sebelumnya, dan mantan atasan saya itu juga tahu itu. Beliau mengatakan dengan suara agak bergetar.. perlahan.. satu kata demi kata diucapkan dengan mata berkaca2 (kelihatan sekali kesungguhan hatinya)...bahwa keputusan akhirnya; saya batal mendapat promosi karena faktor agama yang saya anut.  dunk!

Setelah itu, dengan kesalnya beliau berkata lagi, “kalau caranya begini, perusahaan ini ga akan pernah maju!  Saya seorang muslim mas... tapi saya tidak sependapat, tidak sepaham dan tidak setuju dengan cara2 seperti itu!”  Sejurus kemudian, ia meminta saya untuk lego-lilo menanggapi hal ini, tetaplah menjadi orang bersungguh2 dalam setiap pekerjaan. Di akhir perjumpaan itu ia berkata, "hal ini harus saya sampaikan kepada mas, agar tidak menjadi beban saya lagi" Lalu ia sekali lagi minta maaf, meyalami saya lagi dan pamit untuk pulang.  

Selang beberapa detik setelah itu... saya terperanga mlongo setengah ga percaya, dan saya cuma bisa mbatin “masih ada di jaman ini cara2 seperti itu!”  Agama oh agama... seperti itukah dunia menolakmu?!

Saudara mungkin pernah mendengar pengalaman dari orang lain atau mungkin Saudara mengalaminya sendiri peristiwa seperti yang saya alami tadi.  Seperti respon saya yang agak sedikit tidak percaya, kenapa ini bisa dan masih terjadi?  Toh orang nomor 1 di perusahaan ini juga anak Tuhan!, sehingga praktek2 seperti itu semestinya sudah tidak ada lagi!  Namun ternyata... :(  

Saudara terkasih,
Kalau kita menengok kembali perjalanan hidup kita pribadi2 sampai hari ini, tentu kita akan sependapat bahwa banyak kali terjadi penolakan oleh sekeliling kita terhadap keberadaan atau eksistensi kita.  Penolakan terhadap ide kita, pendapat, karya, kinerja, cinta kita, juga hal2 yang baik yang hendak kita berikan kepada orang lainpun ditolak. Bahkan didalam pelayanan kitapun sering mendapat penolakan oleh orang2 sekeliling kita.  Penolakan2 itu, apapun jenis pastilah menyakitkan hati kita.  Seperti yang saya alami tadi... sedih juga.
Namun kalau kita renung2kan kembali; bahwa dalam memikul salib Yesus pasti ada tantangannya...
 
Saudara,
Ada sebuah ilustrasi cerita tentang seorang gadis kecil.  Ia menuliskan sebuah surat kepada guru sekolah minggu di gerejanya untuk meminta nasehat.  Dalam surat itu ia bertanya, “bagaimana caranya supaya ayahku mau menyimpan foto diriku?”  Ia berkata bahwa selama ini ayahnya membawa foto adik laki2nya dalam dompet (ternyata wajah adiknya mirip sang ayah), juga foto kakaknya yang cantik.  Tetapi ketika gadis kecil itu  memberikan foto dirinya, sang ayah malah memasukkannya ke dalam laci.  Ia merasa bahwa dirinya tidak cukup cantik untuk ayahnya, sehingga ayahnya kemungkinan malu memamerkan foto dirinya ini di dompetnya.

Guru sekolah minggu yang membaca surat ini merasa begitu kasihan dan ia mencoba untuk bertemu dengan ayah anak ini dan bercerita kepada ayahnya.  Guru sekolah minggu ini berkata, “bapak, saya dikirimi surat oleh anak bapak yang mengatakan bahwa dia sangat sedih karena foto dirinya dimasukkan dalam laci sementara adaik dan kakaknya ada di dompet bapak, apakah bapak sengaja melakukannya?” Si ayah ini kemudian terkejut dan cepat2 memanggil dan menggendong anaknya dipangkuannya, lalu ayahnya ini mengeluarkan Hpnya dan menunjukkan kepada anaknya ini, ternyata foto anaknya ini selalu ada di layar HP ayahnya.  Setiap kali ayahnya membuka Hpnya maka pertama kali yang ia lihat adalah anaknya ini.

Dari ilustrasi ini, dapat kita rasakan bahwa tidak enak rasanya jika keberadaan kita tidak diakui oleh lain atau kita berada dalam sebuah komunitas tetapi keberadaan kita itu seperti ditolak orang2 sekitar kita.  Namun, di dalam keadaan seperti itu, ternyata kita masih memiliki Bapa yang menyimpan setiap foto kita masing2, yang selalu melihat kita, ia tidak pernah melupakan kita ataupun meninggalkan kita dalam setiap kesulitan yang kita alami.  Karena Dia Bapa kita, Dia tahu apa yang terbaik bagi kita, kapan, dimana dan dalam keadaan apa kita pasti ia merancangkannya bagi kita.  Hanya satu yang ia  minta dalam kehidupan kita yaitu agar kita selalu percaya kepadaNya dan mengimani setiap rancangan kehidupan yang kita jalani saat ini dan ke depan.

Saudara,
Kalau kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari2, saat ini keberadaan kita sebagai anak2 Tuhan seringkali ditolak oleh lingkungan kita. Seperti misalnya, bagi kita yang masih aktif bekerja, seringkali kita melihat dan merasakan ketika ada moment kenaikan pangkat/promosi atau penghargaan lain dari setiap pekerjaan dan kinerja kita.. maka hal pertama yang dilihat adalah agamanya, dan agama mayoritas sangat diutamakan untuk mendapatkan penghargaan itu.

Dari pengalaman kita ditolak oleh orang lain, bahkan oleh orang2 terdekat dengan kita, semestinya kita tidak perlu kecewa jika karena menegakkan kebenaran sesuai dengan iman kristen kita.  Suara kenabian harus kita gemakan terus pada jaman sekarang ini. Kita perlu  mengingat juga bahwa Tuhan Yesus juga pernah ditolak, bahkan sampai menderita dan mati di kayu salib.  Tetapi justru melalui peristiwa itu.. Dia diangkat oleh Bapa menjadi penguasa atas dunia ini. Kita seharusnya meneladani Kristus.  Apapun penolakan dunia ini, hendaknyanya menjadikan kita terus maju berjuang demi iman kita. Kalau kita bisa bertahan, maka sebenarnya kitalah pemenang atas hidup kita.  Apapun yang terjadi dalam hidup.. kita percaya dan yakin bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita. Amin.

Tuhan memberkati

Kita akan pujikan "Ku Takkan Menyerah"

Dalam s'gala perkara
Tuhan punya rencana
Yang lebih besar dar
Semua yang terpikirkan

Apapun yang Kau perbuat
Tak ada maksud jahat
S'bab itu kulakukan
Semua denganMu Tuhan

Ku tak akan menyerah pada apapun juga
Sebelum ku coba, semua yang ku bisa
Tetapi kuberserah kepada kehendakMu
Hatiku percaya Tuhan punya rencana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar