Senin, 21 September 2015

Emosi Jiwa



Shalom Saudara,
Bagi yang seangakatan saya atau kakak2 saya, tentu menyadari tak terasa kita ini sudah tua dan semakin tua saja. Seiring dengan itu seharusnya juga semakin bijak, arif, sabar dalam menghadapi setiap permasalahan hidup kita.  Namun tak dipungkiri ketika umur semakin tua dan raga mulai menurun kekuatannya, yang kemudian dibarengi dengan munculnya bermacam2  keluhan spt; sulit tidur, cepat lelah, penglihatan mulai kabur, cepat tersinggung, dsb. maka perasaan kita mulai peka dalam menghadapi setiap persoalan2 hidup itu.

Ketika keluhan2 itu muncul, tentunya menganggu dalam aktifitas juga  menurunkan performansi kita. Kadang ketika hal itu mulai terjadi, terlebih saat kita dihadapkan pada tugas permasalahan yang sedikit agak sulit/berat untuk kita selesaikan.. maka respon pertama yang timbul adalah emosi, emosi yang cenderung menjurus ke sifat defensif, tidak suka diganggu, atau marah jika ditekan.  Ketika permasalahan itu seolah menjadi beban dan seolah taktersolusikan, maka hal ini bisa menjadi bibit emosi kita.

Saudara,
Jangan  biarkan emosi itu berlarut2 menyelubungi kita, bisa jelek akibatnya. Di banyak kasus, akibat emosi yang demikian akan merusak hidup kita, baik secara fisik maupun psikis. 

Lalu, bagaimana menyikapi dan bagaimana pula mengelola emosi ini?   Banyak teori dari buku2 bagaimana mengelola emosi dari pakarnya yang bisa kita baca dan pelajari.  Namun akan lebih baik apabila kita mempelajarinya dari Alkitab terlebih dahulu.

Sebagai anak2 Tuhan semestinya kita bijak dalam menyikapi setiap persoalan, setiap pergumulan hidup.  Dalam Alkitab, kita bisa belajar tentang bagaimana mengelola emosi seperti ini. Coba buka kitab Filipi 4:4-7. Paulus menulis sewaktu ia di penjara. Ia mempunyai alasan kuat untuk berkecil hati, tetapi ia berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! ... Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

Membaca atau mendengar ayat ini rasanya sejuk di hati, tetapi sebetulnya sulit lho melakukannya!  Menyuruh diri kita untuk tidak cemas, tidak marah, atau tidak kuatir bahkan disuruh bersuka cita sementara situasinya berkebalikan dan tidak mendukung untuk itu.  Misalnya, saat kita sedih lalu kawan kita mengatakan, "Kamu tidak perlu sedih."  Apakah kita bisa seperti itu, malik grembyang langsung gembira?  Perasaan tidak bisa serta merta berubah/ diubah, sedih jadi gembira atau sebaliknya secepat itu, perlu waktu dan proses.

Btw, teladan Rasul Paulus ini perlu kita contoh, dalam kondisi ia dipenjara bahkan terancam hukuman mati, ia masih memberi nasehat kepada  orang2 Filipi untuk bersukacita dan tidak usah kuatir, ia memberi tahu apa yang perlu mereka kerjakan, “Nyatakanlah keinginanmu dalam Doa dan naikkanlah ucapan syukur, maka akan timbul damai sejahtera ada padamu.”

Ya.. dalam doa kita bisa mengucap syukur, kemudian rasa syukur yang timbul dari pikirian yang jernih ini kita nyatakan dalam hidup keseharian kita baik kepada Tuhan maupun sesama.  Rasa syukur ini dapat mengubah sudut pandang kita pada situasi apapun. Bila kita bersyukur, kita bisa berhenti untuk melihat pada persoalan2 kita saja, tetapi bisa melihat dan memperhatikan berkat2 Tuhan yang Ia berikan kepada kita. Bila kita bersyukur dengan tulus dan dengan kesungguhan hati, semestinya permasalahan emosi tidak akan muncul sedemikian.

Ada nasehat “Berdamailah dengan hati sendiri”  Walaupun prakteknya susah untuk dilakukan, tapi mari kita mencobanya seraya memohon pertolongan Tuhan agar senantiasa kita dimampukan untuk mengendalikan emosi kita dan menjadikan itu sebagai bagian dari berkatNya.  Amin.

Mari kita pujikan “Kula pitados ing Gusti”
Yen atimu kroso ora tentrem awan bengi ora bisa merem
Aja nganti kowe njur salah dalan bingung pikiran lunga saparan paran
Raja brana ra marakke ayem pangkat mulyo ra ndadekke tentrem
Ngelingana donyane kebak godha sapa lena uripe bakal cilaka
Reff :
Nderek Gusti Yesus ati ayem dalan padhang pikiran dadi tenang
Nderek Gusti Yesus ati tentrem sapa wonge sing ngandel lan pracaya
https://www.youtube.com/watch?v=DxK7VTBzDO8

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar