Minggu, 17 Mei 2015

Sahabat



Saudara terkasih,
Dalam hidup, tentu kita perlu bersosialisasi dengan orang lain.  Apapun kegiatan kita, terlebih dalam kita bekerja, kita memerlukan bantuan orang lain untuk mencapai baik tujuan/cita2 pribadi maupun bersama.  Ya... dari relasi dan interakasi dengan orang lain itulah kadang kita menemukan teman, teman yang sering menolong, memberi nasehat, perhatian pada kita. Teman itulah yang menguatkan dan memberi semangat kepada kita.  Teman itulah sahabat ketika kita merasa dekat dan nyaman bekerja bersamanya. 

Namun dalam kenyataannya tidak semua teman2 itu bisa menjadi sahabat, adakalanya teman hanya bersifat sementara ketika ada suatu kepentingan yang sama.  Ketika kita perlu dia dan ia perlu kita, setelah tidak ada kepentingan.. teman2 itu lama2 dengan berjalannya waktu akan pergi/ hilang dengan sendirinya, mungkin akan diganti oleh teman2 yang lain. Proses kehidupan yang wajar terjadi.

Demikian juga yang saya alami ketika saya harus mutasi dari kota ke kota lainnya, seiring dengan adanya tugas baru dari perusahaan tempat bekerja.  Ketika saya harus meninggalkan kantor lama saya, pertama yang saya kuatirkan adalah cepat atau lambat saya akan kehilangan teman2 saya. Berulang kali saya mengalaminya itu, ada rasa sedih sebenarnya,  namun lama-kelamaan hilang juga rasa itu ketika di tempat yang baru saya mendapatkan teman2 baru dan setumpuk tugas baru yang bisa menutupi rasa itu.  Hanya kadang sekali waktu.. saat senggang teringat teman2 lama saya, ya... hanya sebatas kenangan manis.  

Mungkin kita punya banyak teman, tapi hanya satu dua yang memang menjadi sahabat kita. Kenapa begitu?  Ya, karena menjadi sahabat itu sebenarnya persoalan “kasih” antara dua pribadi yang prosesnya relatif lebih rumit dan panjang dari pada sekedar teman.

"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."  (Amsal 17:17)

Sahabat adalah seseorang yang menghampiri kita, menemani kita, di saat orang lain meninggalkan kita.  Artinya seorang sahabat itu bukan hadir ketika senang saja, melainkan juga saat susah.  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu.  Kualitas seorang sahabat akan teruji saat sahabatnya sedang berada di  'bawah'  atau lagi 'jatuh'.  Karena didasari oleh kasih yang tulus, seorang sahabat akan tetap berada di sisi sahabatnya di segala keadaan dan mau menerima keberadaannya secara utuh apa adanya, meskipun kadang dipisahkan oleh ruang dan waktu.

Selain itu sahabat adalah orang yang tidak hanya sekedar menyenangkan hati sahabatnya semata, tetapi juga mau menegor dan ditegor, mau mengoreksi dan dikoreksi, dan ia tidak mencari keuntungan diri sendiri.. tulus!  Sahabat tidak sekalipun  meninggalkan sahabatnya dalam keadaaan apapun.  Oleh karena itu, sedih rasanya ketika kita ditinggal oleh sahabat kita, apapun alasannya.. bahkan ketika kita ditinggal mati sekalipun, akan selalu terkenang akan persahabatannya.

Ada satu cuplikan puisi dari kiriman WA, demikian :
Kadang sahabat yang suka traktir kita makan, bukan karena ia berkelebihan, tapi karena ia meletakkan persahabatan melebihi uang,
Kadang sahabat yang rajin bekerja, bukan karena ia sok pandai, sok sibuk, tapi karena ia memahami tanggung jawabnya,
Kadang sahabat yang mohon maaf terlebih dulu setelah perselisihan, bukan karena ia salah tapi karena ia menghargai orang2 sekelilingnya,
Kadang orang yang suka rela membantu kita, bukan karena ia hutang apa2 kepada kita, tapi karena ia melihat kita sebagai sahabatnya...

Sahabat,  
Suatu hari, kita akan berpisah dan terpisah, kita akan terkenang obrolan dan impian yang pernah ada.  Hari berganti hari, bulan dan tahun hingga hubungan menjadi asing.
Suatu hari anak2 kita akan melihat foto2 kita dan bertanya?  “Siapa mereka semua itu?”.... Dan kita tersenyum dengan air mata yang tidak kelihatan karena hati ini terusik dengan kata yang sayu, lalu berkata “Dengan merekalah ada hari yang paling indah dalam hidupku.”
Trimakasih Sahabat.”

Saudara, 
Jangan kuatir, mungkin kita ditinggalkan teman atau sahabat kita karena memang di dunia tidak ada yang abadi, tetapi ada satu sahabat yang benar2 sahabat yang selalu menemani kita, dan dialah sobat kita dari Galilea. Ya, Dialah Yesus Kristus Tuhan kita. Tidak ada kata lain selain Dialah satu2nya sahabat sejati kita.

Oleh karenanya, boleh kita memujiNya dengan pujian “Sobat dari Galilea”

Meskipun di dalam lembah dan terasing jiwaku,
umurku makin bertambah, singkatlah jalanku.
Namun kasih yang kudus menaungi aku t’rus.
Itulah anug’rah Tuhan: Sobat dari Galilea.


Trimakasih sahabatku...
Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar