Rabu, 19 Juni 2019

TUHAN akan mendatangkan Kesembuhan


Saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus,
Setiap kita tentu punya pergumulan masing-masing. Pergumulan saya kali ini adalah tentang penyakit yang saya derita sampai saat ini.  Ceritanya begini:

Sabtu 25 Mei 2019, sore hari saat mau menghadiri persekutuan gabungan Komparen (Komisi Pemuda Remaja) Klasis Sukoharjo di GKJ Tawangsari, Sukoharjo, krn kebetulan saya perwakilan Komisi Pembinaan Warga Gereja (PWG) Klasis Sukoharjo.  Waktu itu sekitar jam 3 sore, habis mandi kemudian hendak salin baju dan celana, tetapi ketika mau pakai celana kok sedikit bermasalah/susah dan mulailah kepala saya pusing berat sekali, mulut  juga menyusul pelo kalau dipakai bicara dan malam harinya tangan kiri saya juga bermasalah seperti keple.  Akhirnya pagi harinya, Minggu 26 Mei 2019 saya dibawa ke IGD RS Indriati Solo Baru..  disana dilakukan cityscan dan torax.  Dari analisa dokter disana, saya didiagnosis terkena Stroke.  Ada pembuluh darah yang menuju otak kanan saya tersumbat sehingga menyebabkan bengkak dan asupan aliran darah terhambat. Begitu mendengar penyakit itu, agak shock saya. Mungkin disebabkan karena seringnya saya mengalami vertigo, ya.. dalam bulan-bulan terakhir ini frekuensinya keserang vertigo bertambah sering, atau karena pola makan saya yang kurang terseleksi (makan apa saja), atau psikis pikiran-pikran yg masih ruwet belum tersolusikan, saya tidak tahu penyebab pastinya. 

Setelah itu saya harus opname di rumah sakit  itu, selama 4 hari dan ditangani secara intensif oleh dokter ahli syaraf (neurolog) dan harus minum banyak obat.  Hari pertama, praktis saya tidak bisa apa-apa, saya tergantung dan menyusahkan orang lain dalam hal ini istri saya, mulai dari mandi, bab, makan, dsb.  Hari-hari selanjutnya demikian juga, baru pada hari ke 3, saya bisa mandiri, sudah bisa mandi sendiri dsb. Hari ke 4, saya sdh diijinkan pulang untuk rawat jalan.  Dan hari- hari selanjutya bedrest di rumah.  Selama beberapa hari di rumah ada progress pemulihan, bahkan saya sudah bisa jalan-jalan dan spedaan di sekitar rumah.

Namun, Jumat 8 Juni 2019 pagi hari saat mau ritual pagi, mandi, sikat gigi dan kumur-kumur.. ternyata airnya di mulut saya bocor dan agak aneh karena setelah saya keluarkan kok miring ke kanan semprotannya.  Buru-buru saya panggil istri, ternyata muka saya tidak simetris lagi, ketarik di sisi kanan wajah saya.  Saya dibawa lagi ke IGD, dan disana dianalisa dan terdiagnose kena penyakit Bells-Palsy (lumpuh syaraf wajah separo). Derita saya tambah lagi..  Saya hanya dikasih obat jalan dan besok harinya harus kontrol ke dokter ahli syaraf (neurolog) lagi.

Hasil konsultasi dengan dokter neurology, malah dokternya agak heran,  “kok bisa spt ini?”  setelah itu ditanya macem-macem; apakah sering kena AC, kipas angin, tidur di lantai dsb.  Dan kujawab tidak semuanya…. Akhirnya penyebabnya tidak diketahui (Idiopatik istilah medicnya) dan harus konsultasi ke dokter rehab medic.

Esok harinya saya konsul ke dokter rehab medic dan diharuskan menjalani fisioterapi setiap hari selama seminggu.  Tindakan fisioterapi dengan diberi Infra Red dan massage di wajah yang terkena penyakit itu, juga diberi tugas untuk terapi sendiri di rumah, seperti; angkat alis ke atas, tarik mulut ke samping sambil senyum, manyun sperti niup lilin semuanya dilakukan dalam hitungan detik 10 kali diulang 5 kali.  Disarankan juga terapi dg mengunyah permen karet.

Namun apa yang terjadi.. derita saya belum selesai. Kamis13 Juni 2019 pagi hari saya harus dibawa ke IGD lagi krn saya mengalami cegukan 3 hari berturut-turut sebelumnya gak kunjung reda. Analisa dokter IGD; karena efek ngunyah permen karet, sehingga menimbulkan udara keluar masuk lewat diafragma antara rongga dada dan perut yang memunculkan cegukan tadi.  Saya diberi obat dan disuruh pulang.

Derita saya belum selesai, efek dari minum obat cegukan tadi menagkibatkan drop tensi saya menjadi 103-54. Yang menyebabkan tubu saya lemes banget, sempat jatuh dan memecahkan gelas yang saya bawa saat hendak minum.  Saya setengah pingsan… lemas sekali.

Berjalannya waktu, dan menjalani terapi terus... maka terjadi recovery, puji Tuhan ada progress pemulihan atas penyakit saya. Saat konsul ke dokter rehab medic lagi, kondisi saya mengalami perbaikan dari score 48 menjadi 59.  

Hari Senin, 17 Juni 2019, saya coba masuk kerja hingga sampai saat ini.  Ada progress pemulihan saya rasakan dari hari ke  hari.  Wajah saya sudah agak simetris lagi demikian juga pusing di kepala saya sdh agak berkurang walaupun belum sempurna betul.  Namun ada efek lagi; beberapa hari ini mengalami sulit tidur, bahkan 2 hari ini belum tidur, dan sulit untuk tidur.  Deritaku belum selesai ternyata.  Sehingga mengakibatkan tensi menjadi tinggi lagi.

Saya hanya berdoa kepada Tuhan, sembuhkan dan pulihkan aku Tuhan… tugasku masih banyak dan belum selesai.  Kurenungi peristiwa ini, Tuhan pasti punya rencana atas penyakit yang saya derita ini, paling tidak saya harus memperbaiki pola hidup, pola makan yang lebih baik dan sehat, terselesksi dan tidak makan semabarang lagi, menjaga waktu istirahat juga penting. Pastinya semakin dekat dengan yang memberi hidup dalam doa dan pengharapan untuk sembuh

Seperti firman Tuhan dalam Yeremia 30:17a bahwa Tuhan akan mendatangkan kesembuhan bagi kita, Tuhan akan mengobati luka-luka kita.  Tuhan punya rencana yang indah bagi kita atas setiap pergumulan kita.  Amin.
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar